SuaraJakarta.id - Sebanyak 80 personel yang terhimpun dalam Tim SAR Gabungan dikerahkan untuk mencari Andika Budi Prasetyo, bocah sembilan tahun yang hanyut terbawa arus di Saluran Penghubung (Phb) Robusta, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (1/11/2021) lalu.
"Yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan kurang lebih 80 orang yang dikerahkan," kata Komando Basarnas Jakarta Aprianto saat di temui Suara.com di aliran Banjir Kanal Timur (BKT), Pondok Kopi, Rabu (3/11/2021).
Sebanyak 80 personel terdiri dari sejumlah lembaga. Mulai dari petugas BPBD DKI Jakarta hingga puluhan relawan. Mereka dikerahkan menelurusi BKT yang titik mulainya di aliran BKT Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Titik itu dipilih mengingat aliran air di Saluran Phb Robusta Duren Sawit bermuara di kanal tersebut.
Baca Juga:Masih Hilang, Pencarian Bocah Hanyut Andika di Phb Robusta Duren Sawit jadi Tontonan Warga
Terhitung pada hari ketiga pencarian, tim telah menyusuri aliran kanal hingga ke BKT Marunda, Jakarta Utara.
"Pencarian sudah kami luaskan mulai dari TKP, kami coba pastikan kembali. Sampai dengan sekarang dengan (BKT) Marunda. Jadi cukup jauh ada kurang lebih 15 km," ujar Aprianto.
Selain mengerahkan 80 personel dan memperluas jangkauan pencarian, tim SAR Gabungan juga turut menurunkan sejumlah peralatan. Seperti 10 perahu karet dan alat menyelam.
Namun proses pencarian Andika belum membuahkan hasil.
"Untuk sementara hasilnya nihil," kata Aprianto.
Baca Juga:Tim SAR Gabungan Perluas Area Pencarian Bocah Hanyut di Phb Robusta Duren Sawit
Meski demikian, dia mengatakan proses pencarian akan tetap dilakukan dengan semaksimal mungkin.
"Tapi untuk pencarian masih kami maksimalkan, kemudian untuk waktu (batas waktu pencarian) kami akan berkoordinasi dan juga seluruh tim yang tergabung akan melakukan evaluasi," ujar Aprianto.
Sebelumnya, Kepala Pleton Damkar Jakarta Timur Kompi C Sektor Duren Sawit, Basith Hanafi mengatakan, hilangnya Andika berawal saat dia sedang bermain di Saluran Phb Robusta, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (1/11/2021) lalu.
"Kejadian sekitar pukul 14.00 WIB, saat itu Andika sedang mandi hujan bersama temannya, dan kami menerima laporan pukul 15.00 WIB lewat," kata Basith.
Basith menambahkan, korban yang saat kejadian bersama tiga temannya itu terpeleset saat hendak mengambil sandal.
"Teman korban sempat memegang korban tapi karena arus kencang korban terseret dan lepas dari pegangan temannya, ujar Basith.