Pemkab Bekasi Sebut Empat Warga Jakarta Terpapar Omicron, Dinkes DKI: Hoaks

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan dapat dikatakan hoax," ujar Widyastuti.

Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 08 Desember 2021 | 21:17 WIB
Pemkab Bekasi Sebut Empat Warga Jakarta Terpapar Omicron, Dinkes DKI: Hoaks
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta dr Widyastuti. [Antara/Livia Kristianti]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Kabupaten Bekasi sempat menyebut empat warga Jakarta terpapar Covid-19 varian Omicron. Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan informasi yang beredar itu adalah berita bohong atau hoaks.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan berdasarkan hasil klarifikasi terakhir ke Litbangkes Kementerian Kesehatan RI pada Rabu (8/12/2021) pukul 14.30 WIB, sampai saat ini belum ditemukan varian baru Omicron di Jakarta.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan dapat dikatakan hoax," ujar Widyastuti kepada wartawan.

Widyastuti menyebut pihaknya secara aktif melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing atau WGS setiap harinya untuk mendeteksi varian virus corona. Sampai saat ini, belum pernah ditemukan adanya warga Jakarta yang terpapar omicron.

Baca Juga:Varian Omicron Mengancam, Pengusaha Yakin Prospek Bisnis Masih Gemilang Tahun Depan

“Setidaknya sudah 2.500 spesimen diperiksa dan 40 persen di antaranya adalah variant of concern dan sejauh ini tidak ditemukan varian Omicron. Pemeriksaan WGS sendiri dilakukan di Litbangkes Kemenkes RI dengan beberapa lab WGS jejaring Litbangkes di DKI Jakarta,” tuturnya.

Dinkes Provinsi DKI Jakarta mendapatkan hasil pemeriksaan WGS melalui Litbangkes Kemenkes RI secara periodik. Akan tetapi sampai berita ini diturunkan belum ditemukan Omicron.

"Untuk diketahui, pada minggu lalu ditemukan klaster kasus positif dari perjalanan luar negeri, yang kemudian sudah dilakukan pemeriksaan WGS dan Tes, Lacak, Isolasi yang akurat. Akan tetapi hasil WGS bukan merupakan Omicron," ucapnya.

Ia juga mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan perpanjangan karantina pelaku perjalanan luar negeri selama 10 hari dan 14 hari untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron.

“Penguatan surveilans WGS dan 3T terus ditingkatkan, selain upaya 6M dan vaksinasi yang optimal,” pungkas Widyastuti.

Baca Juga:Tingkat Keparahan Varian Omicron versus Delta dan Berita Kesehatan Menarik Lainnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini