6 Fakta Menara Saidah Jakarta, Kisah Mistis Lantai 14 Hingga Sosok Saidah Abu Bakar Ibrahim

Baru-baru ini seorang netizen mengaku melihat banyak orang beraktifitas di gedung tersebut. Padahal gedung tersebut sudah kosong sejak tahun 2007.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 25 Januari 2022 | 16:28 WIB
6 Fakta Menara Saidah Jakarta, Kisah Mistis Lantai 14 Hingga Sosok Saidah Abu Bakar Ibrahim
Penampakan Menara Saidah, gedung terbengkalai di MT Haryono yang terkenal menjadi lokasi angker di Jakarta. (Suara.com/Yosea Arga)

SuaraJakarta.id - Menara Saidah kembali viral setelah ada cerita mistis baru. Menara Saidah memang lekat dengan cerita mistis.

Baru-baru ini seorang netizen mengaku melihat banyak orang beraktifitas di gedung tersebut. Padahal gedung tersebut sudah kosong sejak tahun 2007.

Alasan kenapa Menara Saidah dikosongkan sejak tahun 2007 adalah karena permasalahan konstruksi pembangunan menara yang miring sehingga dapat membahayakan orang-orang yang beraktifitas di dalamnya.

Gedung tidak dihancurkan karena pemiliknya tidak mengijinkannya.

Baca Juga:Viral Netizen Ngaku Dapat Panggilan Kerja, Melongok dari Dekat Menara Saidah Gedung Angker di Jakarta, Bikin Merinding?

Berikut fakta-fakta Menara Saidah:

1. Sering menjadi tempat uji nyali

Sejumlah pemuda yang suka mengadakan uji nyali akan mendatangi Menara Saidah. Banyak rumor bereda tentang ada makhluk gaib seperti ular raksasa dan macan di lantai empat Menara Saidah.

Selain itu juga kadang muncul keranda mayat yang bisa muncul dan hilang secara tiba-tiba di dalam gedung ini. Kisah menyeramkan lainnya ialah tentang lift yang berjalan lambat karena ditunggui oleh makhluk halus. Lalu cerita suara tangisan di basement atau rubanah lantai Gedung Menara Saidah.

2. Kisah-kisah Horror

Baca Juga:Siapa Pemilik Menara Saidah? Gedung Kosong Milik Suami Inneke Koesherawati yang Penuh Kontroversi

Fakta Menara Saidah lainnya ialah menjadi bagian dari kisah horror urban. Banyak warga mengklaim sering melihat wanita bergaun merah di lantai tiga. Kisahnya bermula dari seorang satpam yan bertemu dengan seorang wanita meminta bantuan satpam untuk diantar ke lantai 14 untuk menemui adiknya.

Ketika sudah sampai di lantai 14, perempuan itu menghilang sementara rekan petugas keamanan lain menemukan satpam yang mengantarkan wanita itu pingsan di dalam lift. Kisah horror lain yang sering terdengar di forum-forum online adalah driver ojek online mendapatkan order dari Lobby Menara Saidah.

Ojek online ini menerima order penumpang atau order pengiriman paket. Hal itu tentu saja menjadi cerita yang ramai diperbincangkan karena tidak ada satu pun penyewa di gedung tersebut.

3. Dibangun dengan Dana Mencapai 50 Miliar

Fakta Menara Saidah yang pertama ialah terkait dengan waktu pembangunannya. Mulai dibangun pada 1995 dan selesai pada 1998. Kontraktor pembangunan ialah PT. Hutama Karya.

Biaya pembangunan menara Saidah yang berusia lebih dari 25 tahun ini mencapai Rp 50 miliar. Pada tahun 1998, nilai Rp 50 miliar sangat luar biasa.

4. Asal usul nama Menara Saidah

Fakta Menara Saidah yang lainnya ialah terkait dengan nama. Menara Saidah sebelumnya bernama Gracindo, lalu diubah namanya sesuai dengan nama pemiliknya yaitu Saidah Abu Bakar Ibrahim yang merupakan mertua dari artis Inneke Koesherawati.

Bangunan yang awalnya dinamai Gracindo ini merupakan gedung pencakar langit pertama yang dibangun oleh PT. Hutama Karya. Ketika gedung tersebut dilelang, kepemilikan jatuh ke tangan keluarga Saidah, dan karena itulah namanya berubah. Ketika sudah jatuh ke tangan keluarga Saidah, gedung mengalami renovasi dan jumlah lantai bertambah dari yang awalnya hanya 15 lantai menjadi 30 lantai.

5. Gaya Romawi

Jika dilihat dari struktur eksterior gedung Menara Saidah, Anda bisa melihat keunikan seni eksteriornya yang memiliki gaya Romawi. Selain itu, patung-patung yang terdapat dalam bangunan ini juga diimpor langsung dari Italia.

6. Penyewa Pertama

Penyewa pertama menara saidah adalah PT. Mustika Ratu, atas nama Mooryati Soedibyo. Gedung yang berlokasi di Jalan Letjen MT. Haryono ini pernah menjadi kantor Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia dan pernah juga menjadi kantor Sekretariat Panitia Pemilihan Umum (PPU) tahun 1999. Isu pengambilalihan gedung oleh Pemerintah DKI Jakarta sempat ramai jadi perbincangan di tahun 2016 silam.

Demikian fakta-fakta menara Saidah.

(Mutaya Saroh)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini