Pilu! Korban Tewas Kebakaran di Kebayoran Lama Ternyata Tengah Hamil Anak Keempat

SuaraJakarta.id - Indiriana (37), korban tewas musibah kebakaran di Taman Radio Dalam 7, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ternyata sedang mengandung anak keempat.

Ketua RW 11, Nasir mengatakan, pihaknya mengetahui itu setelah hasil autopsi dari pihak Rumah Sakit Fatmawati keluar.

"Iya, korban tewas bersama dua anaknya. Tadi pihak rumah sakit juga bilang ternyata si ibu sedang hamil lagi, hamil muda," ujar Nasir saat ditemui di lokasi, Jakarta Selatan, Sabtu (26/2/2022).

Namun, Nasir tak mengetahui pasti usia kandungan Indriana. Selain tidak diberitahu secara detail, Indriana dan suaminya Giantoro dikenal kurang bersosialisasi dengan para tetangga meski telah berdomisili di sana selama 10 tahun.

Baca Juga:Ibu dan Anak Tewas Dalam Kebakaran di Kebayoran Lama, Pak RW: Korban Lagi Tertidur Pulas

"Saya sih gak tahu pasti usia kandungannya. Pihak rumah sakit cuma bilang masih muda. Mereka juga menutup diri, gak sosialisasi, kita jadi gak tahu kalau dia lagi hamil," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu bernama Indriana, bersama kedua anaknya yang masih balita tewas akibat musibah kebakaran yang menimpa kediamannya, Jumat (25/2/2022) malam.

Indriana yang tinggal di lantai 3 rumahnya tewas terbakar akibat tidak sempat menyelamatkan diri. Ia berserta kedua anaknya ditemukan oleh petugas pemadam, tewas di kamar pojok lantai 3 tersebut.

Saat kejadian, Suami Indriana, Gianto sedang tidak ada di rumah karena sedang beriktikaf di masjid bersama anak pertamanya yang berusia 6 tahun.

Hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran di Kebayoran Lama ini. Karena hingga sore tadi polisi dari Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri belum mengidentifikasi tempat kejadian.

Baca Juga:Detik-detik Ibu dan 2 Anaknya Tewas Dalam Kebakaran di Kebayoran Lama, Warga Mau Tolong Tapi Akses Terkunci

Pantauan Suara.com di lokasi, hanya terlihat garis polisi yang melintang di depan pintu akses keluar masuk rumah tersebut.

Kontributor : Faqih Fathurrahman