Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Konflik Kakak-Adik, Pakar: Bisa Diredam dengan Budaya

Menurutnya, Rusia dan Ukraina layaknya seperti Indonesia dan Malaysia.

Rizki Nurmansyah
Senin, 28 Februari 2022 | 16:25 WIB
Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Konflik Kakak-Adik, Pakar: Bisa Diredam dengan Budaya
Seorang pejuang Pertahanan Teritorial Ukraina memeriksa kendaraan infanteri Rusia GAZ Tigr yang hancur setelah pertempuran di Kharkiv, Ukraina, Minggu (27/2/2022). [Sergey BOBOK / AFP]

SuaraJakarta.id - Pakar Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Supian, menilai invasi Rusia ke Ukraina sebetulnya bisa diredam dengan budaya.

Menurutnya, Rusia dan Ukraina layaknya seperti Indonesia dan Malaysia. Karena itu, secara karakter masyarakat dan bahasa, Rusia-Ukraina tidak jauh berbeda.

"Ini sangat disayangkan terjadi konflik kakak-adik. Hal ini bisa diredamkan dengan budayanya sendiri," kata Sopian di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Supian yang pernah tinggal selama tujuh tahun di Moskow dan Voronezh di perbatasan Rusia-Ukraina, menyebut banyak warga negara Ukraina yang sehari-hari sekolah ataupun bekerja di Rusia.

Baca Juga:Masyarakat Wajib Tahu, Konflik Rusia-Ukraina Bisa Berdampak ke Perekonomian Indonesia, Ini Kata Pengamat

Dua di antaranya berasal dari Provinsi Donestk dan Provinsi Luhansk, wilayah di Ukraina yang akhirnya diakui kedaulatannya oleh Rusia.

Pakar Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Supian. [Dok. Unpad]
Pakar Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Supian. [Dok. Unpad]

Setiap akhir pekan, kata dia, mereka yang beraktivitas di Rusia mudik ke Ukraina.

"Secara kekerabatan masyarakat, sebenarnya tidak ada masalah. Sampai sekarang pun masyarakat Rusia dan Ukraina biasa saja," katanya.

Warga Ukraina etnis Rusia banyak bermukim di sana sejak dulu.

Baca Juga:Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Beri Tindakan ke Rusia, Ini Sanksi yang Dijatuhkan Singapura

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini