SuaraJakarta.id - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat, terutama yang sudah lanjut usia (lansia) dan memiliki komorbid, untuk tidak menunda bila sudah mendapatkan alokasi vaksinasi.
"Orang yang punya komorbid harus diingatkan terus, mereka harus divaksinasi dan kalau memang sudah waktunya booster, jangan menunda," ucap Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI, Dwi Oktavia, Kamis (17/3/2022).
Dwi mengatakan, Dinkes DKI mencatat sebanyak 1.477 kasus Covid-19 meninggal dunia sejak kemunculan varian Omicron mulai 1 November 2021-16 Maret 2022.
"Ternyata 50 persen kasus meninggal dunia itu belum vaksin atau vaksin baru satu dosis, jadi belum lengkap," kata dia.
Baca Juga:Capaian Vaksinasi untuk Lansia Rendah, Wamenkes Dante Saksono Sentil Pemkot Balikpapan
Dwi merinci, sebanyak 44 persen kasus Covid-19 yang meninggal dunia itu belum divaksinasi sama sekali.
Kemudian, sebanyak enam persen kasus meninggal ternyata baru divaksin sekali, selanjutnya sebanyak 36 persen sudah mendapatkan dua kali vaksinasi, dan tiga persen yang sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster, serta tidak ada data sebanyak 12 persen.
Lies menjelaskan, kasus meninggal dunia yang sudah divaksin lengkap (dosis satu, dua, dan booster) itu kebanyakan lansia dan pasien dengan komorbid.
Beberapa penyakit komorbid di antaranya, penyakit jantung, hipertensi, kencing manis, paru-paru, dan gagal ginjal.
Lies menambahkan, di Jakarta terdapat 300 titik layanan vaksinasi baik fasilitas kesehatan hingga sentra vaksinasi dengan kemudahan pendaftaran vaksinasi salah satunya daring melalui aplikasi Jakarta Kini (JaKi).
Baca Juga:1.477 Orang Meninggal saat Jakarta Diserang Omicron, Sebagian Sudah Vaksin Lengkap dan Booster
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta realisasi vaksinasi dosis pertama di Jakarta mencapai 12,4 juta atau 123,3 persen dari target 10 juta orang. Kemudian vaksinasi dosis kedua mencapai 10,4 juta atau sudah 104 persen dan dosis ketiga 1,71 juta.