Marak PMK, Pedagang Bagi Tips Pilih Hewan Kurban: Sapi Agresif dan Matanya Cerah

PMK tidak menular kepada manusia, meski daging hewan tersebut dikonsumi.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 27 Mei 2022 | 17:47 WIB
Marak PMK, Pedagang Bagi Tips Pilih Hewan Kurban: Sapi Agresif dan Matanya Cerah
Endo (42), pedagang hewan kuban di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (27/5/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Hari Raya Idul Adha membuat para calon pembeli harus selektif dalam memilih hewan kurban. Adapun salah satu tips memilih hewan kurban yang terbebas dari PMK yakni hewan tersebut terlihat agresif.

Salah satu pedagang hewan kurban di Cengkareng, Jakarta Barat, Endo (42) mengatakan, mata hewan tersebut juga terlihat cerah dan tidak mengeluarkan liur dari bagian mulut.

"Kalau yang sehat itu yang matanya cerah, nggak keluar liur, itu yang sehat. Kalau yang sakit itu kurang agresif, pendiam," kata Endo ditemui di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (27/5/2022).

Membedakan hewan yang terjangkit PMK dengan yang sehat, kata Endo, tidak terlalu rumit. Bahkan, masyarakat awam pun bisa melihat perbedaannya jika memperhatikan secara teliti.

Baca Juga:Hewan Sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku di Sumbar Capai 39 Ekor

"Dilihat sapinya aja, kalau sapinya didekati itu agresif, berarti itu sapi sehat. Kalau dilihat sapinya diam, itu sakit. Pilih sapinya yang matanya cerah, jangan yang layu," ungkap Endo

Endo mengatakan, bagi para masyarakat yang ingin berkurban sapi, tidak perlu khawatir tentang PMK.

Dinas Peternakan, kata Endo, menyebut PMK tidak menular kepada manusia, meski daging hewan tersebut dikonsumi.

Penyakit ini, lanjut Endo, hanya menular kesesama hewan ternak atau sapi saja. Sehingga ia menjaga betul kondisi kebersihan kandang sapi yang ia perjualbelikan.

"Kalau dari Dinas Peternakan itu kita kemarin sharing, untuk ke manusia dampaknya nggak ada. Itu nyebarnya cuma ke sesama sapi aja. Gak usah takut untuk membeli hewan kurban karena PMK itu tidak menular di masyarakat," pungkasnya.

Baca Juga:Kekurangan Sapi Kurban di Kepri Didatangkan dari Natuna, Bintan, dan Lingga: Batam Sisa 13 Ekor

Kontributor : Faqih Fathurrahman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak