SuaraJakarta.id - Polisi akan menyelidiki dugaan adanya unsur kelalaian di balik peristiwa jebolnya tandon air proyek Light Rail Transportation (LRT) Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan. Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi hingga pekerja proyek.
Kanit Reskrim Polsek Metro Setiabudi, AKP Suparmin menyebut pihaknya telah memeriksa beberapa saksi. Di antaranya korban, sekuriti, hingga pekerja proyek.
"Ini kan proyek baru kok bisa jebol, kita lagi selidiki seperti apa kan kita tanya, panggil pihak proyeknya," kata Suparmin kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).
Peristiwa jebolnya tandon air proyek LRT Rasuna Said ini sebelumnya terekam kamera hingga videonya viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta.
Baca Juga:Polisi Sebut Lima Orang Terluka Akibat Tandon Air Proyek LRT di Rasuna Said Jebol
Dalam keterangannya disebut terjadi pada Selasa (28/6/2022) kemarin sekitar pukul 16.30 WIB. Beberapa pengendara yang melintas dilaporkan mengalami luka-luka akibat terhempas air.
"Seorang ibu bahkan sampai mengalami patah tulang di bagian kaki dan bocor di bagian kening," tulis akun @merekamjakarta.
Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Agung Permana ketika itu menyebut total korban yang terluka dalam peristiwa ini berjumlah lima orang. Seluruhnya telah dilarikan ke RS Metropolitan Medical Center atau MMC Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Korban di rumah lima orang, tiga laki-laki dua perempuan," kata Agung kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).
Baca Juga:Tandon Air Proyek LRT di Rasuna Said Jebol, Tiga Orang Alami Luka hingga Patah Tulang