Prosesi Pernikahan Putri Anies yang Usung Nilai Agama dan Budaya Jawa

Sebagai perwakilan dari kedua keluarga besar, saya membagikan kabar yang membahagiakan bagi keluarga kami, yaitu pernikahan anak kami," ujar Abdillah.

Erick Tanjung
Jum'at, 29 Juli 2022 | 15:24 WIB
Prosesi Pernikahan Putri Anies yang Usung Nilai Agama dan Budaya Jawa
Putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan menikah dengan Ali Saleh Alhuraiby di Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (29/7). [Foto/Istimewa]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menikahkan putrinya, Mutiara Annisa dengan pria pilihannya, Ali Saleh Alhuraebi dengan mengusung nilai agama dan budaya di Candi Bentar Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (29/7/2022) pagi.

Sebelum memulai ijab kabul, ada pembacaan ayat suci Alquran oleh juara 1 Musabaqah Tilawah Al-Quran tingkat nasional dan internasional Ustaz Fauzy Ridwan.

Sebelum akad nikah dimulai, tampak mempelai pria mengenakan jas warna putih yang didampingi oleh ayahnya dan Anies Rasyid Baswedan. Sedangkan mempelai wanita mengenakan kebaya berwarna putih dan kain batik berada di ruangan lain ditemani oleh ibunya, Fery Farhati dan ibunda Ali Alhuraebi.

Mengingat pernikahan merupakan ibadah mulia dan sakral, prosesi akad juga dilengkapi dengan khotbah nikah yang dibawakan oleh Ustaz Nasir Mansur, seorang ulama asal Jakarta dan lulusan pesantren di Makkah.

Baca Juga:Sah! Putri Anies, Mutiara Baswedan Resmi Menikah dengan Ali Saleh Alhuraiby

Isi khotbah nikah yang dibawakan Ustaz Nasir sama dengan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW saat menikahkan puterinya, Fatimah Az-Zahra.

Setelah khotbah nikah, dilanjutkan prosesi ijab kabul. Sebagai wali nikah, Anies Baswedan langsung mengucapkan ijab yang diikuti dengan kabul oleh mempelai pria. Hadir juga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Pademangan H Saepulloh M A untuk melakukan pencatatan administrasi pernikahan.

Dua saksi pernikahan merupakan orang terdekat keluarga, yaitu paman dari mempelai pria dan kakek dari mempelai wanita.

Setelah akad nikah, dilanjutkan dengan doa nikah oleh ulama senior di Jakarta, KH Syukron Ma’mun, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman.

Tidak hanya khotbah nikah, dalam prosesi ini juga terdapat nasihat pernikahan yang disampaikan oleh Ustaz Salim A Fillah yang juga penulis berbagai buku pernikahan, seperti Agar Bidadari Cemburu Padamu, Bahagianya Merayakan Cinta, dan judul buku lainnya. Lulusan Teknik Elektro UGM itu merupakan tokoh ulama muda dari Masjid Jogokariyan di Yogyakarta.

Baca Juga:Bukan Pejabat, Anies Baswedan Pilih Perwakilan Keluarga Jadi Saksi Nikah Sang Putri

Setelah prosesi akad nikah selesai dan resmi menjadi pasangan suami istri, mempelai pria ditemani oleh ayahnya dan Anies Baswedan menuju aula utama Candi Bentar untuk acara temu dan tukar cincin dengan mempelai wanita, Mutiara Annisa Baswedan.

Adik kandung Anies Rasyid Baswedan, Abdillah Rasyid Baswedan mengatakan sang kakak baru saja menikahkan secara langsung putrinya pada Jumat.

“Sebagai perwakilan dari kedua keluarga besar, saya membagikan kabar yang membahagiakan bagi keluarga kami, yaitu pernikahan anak kami; Mutiara Annisa Baswedan dan Ali Saleh Alhuraebi. Alhamdulillah, Bapak Anies Baswedan telah menikahkan puteri sulungnya," kata Abdillah.

Prosesi akad nikah berjalan khusyuk dan khidmat penuh dengan nilai-nilai agama dan budaya. Kedua mempelai menggunakan pakaian adat Jawa, yaitu Yogyakarta.

Menurut Abdillah, pernikahan merupakan satu titik penting bagi orang tua dalam mengantarkan putera-puterinya hingga ke jenjang pelaminan.

"Bagi orang tua, menikahkan anak merupakan tugas suci," kata Abdillah.

Saat resepsi, Tia mengenakan kebaya kutu baru berbahan beludru warna merah muda dan kain batik Yogyakarta motif 'sido asih' dan latar 'cemeng', sedangkan Ali mengenakan 'surjan' dan kain batik Yogyakarta dengan motif 'sido asih' dan latar 'cemeng'.

Menurut Abdillah, pakaian adat Jawa juga digunakan Anies Baswedan dan Fery Farhati pada saat akad nikah mereka dilangsungkan pada 11 Mei 1996.

Selain pakaian adat yang sama, Abdillah menilai kisah pertemuan Mutiara Baswedan dan Ali sama dengan kisah Anies Baswedan bertemu Fery Farhati, yaitu sama-sama dipertemukan di kampus.

Anies Baswedan dan Fery Farhati dipertemukan di Kampus Biru, Universitas Gadjah Mada (UGM). Anies di Fakultas Ekonomi, sedangkan Fery di Fakultas Psikologi.

Sementara itu, Tia dan Ali dipertemukan di Kampus Universitas Indonesia (UI). Tia dari Fakultas Hukum, sedangkan Ali dari Fakultas Kedokteran.

Mematuhi prokes

Abdillah menjelaskan bahwa keluarga besar kedua calon mempelai menyepakati lokasi akad dan resepsi di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara dengan berbagai pertimbangan matang, terutama area terbuka (outdoor) dan tertutup (indoor).

“Pertimbangan ini tentu menjadi perhatian kami untuk mematuhi protokol kesehatan," kata Abdillah.

Adanya ruang indoor dan outdoor memungkinkan prokes terkait Covid-19 dapat dijalankan dengan maksimal selain juga pembatasan tamu dalam satu ruang pertemuan.

"Prokes tetap terjaga tanpa mengurangi kekhidmatan akad dan resepsi," kata Abdillah.

Menurut dia, panitia telah memastikan untuk mengatur kehadiran tamu agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kami juga mohon kepada semua undangan untuk tetap menjaga prokes selama acara,” ujar Abdillah.

Dia menambahkan, kedua keluarga besar berharap dan memastikan kepada semua pihak agar akad dan resepsi pernikahan yang digelar di kawasan Ancol itu tidak mengganggu kepentingan umum.

“Kami mewakili keluarga mohon doa dari teman-teman semua untuk kelancaran acara pernikahan ini dan restu bagi kedua anak kami. Semoga pernikahan Tia dan Ali untuk membina keluarga yang penuh ketenteraman, cinta, dan kasih sayang,” kata Abdillah. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini