SuaraJakarta.id - Susana, wanita yang tinggal di RT 006/013 Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan hanya bisa gigit jari saat Bantuan Lansung Tunai (BLT) yang dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak sampai di tangannya.
Ratusan warga Tomang lainnya mengalami hal serupa seperti Susana. Mereka tidak menikmati BLT senilai Rp600 ribu tersebut meskipun masuk dalam kategori warga miskin.
Wanita yang berprofesi sebagai pemulung tersebut, mengaku heran lantaran ada warga yang ekonomi di atas darinya malah mendapat bantuan tersebut. Hal itu yang membuat Susana bersedih hingga hanya bisa gigit jari.
"Ada warga yang ekonominya lebih lumayan dia dapet. Makanya saya bingung, yang situ dapat, saya kagak, suka sedih pak," kata Susana saat ditemui di Tomang, Jakarta Barat, Jumat (16/9/2022).
Baca Juga:Jangan Marah Jika Tak Dapat BLT BBM, Mensos Risma: Yang Menyalurkan Bukan Hanya Kemensos
Susana sempat menanyakan pihak RW di tempat tingganya soal alasan dirinya tidak mendapatkan BLT BBM bersubsidi. Namun, pihak RW menyebut, jika Susana belum terdaftar sebagai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Baru 400 Warga Terdaftar
Sementara itu, Ketua RW 013 Nanang Kurniawan mengatakan, belum semua warganya terdaftar sebagai penerima BLT BBM.
Baru sekitar 400 warganya yang telah terdaftar. Itu pun yang sebelumnya terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Yang sudah dapet undangan dari kemensos dan pos giro, ada 125 yang mendapatkan BLT seharga Rp600. Sisanya yang belum masih banyak, kalau didata sekitar 400-an," katanya.
Ke depan, Nanang bakal memberikan informasi terkait belum meratanya bantuan tersebut ke pihak kelurahan. Agar bisa mengupdate data warga miskin penerima bantuan.
Nanang berharap, pemerintah tak memberikan banyak syarat untuk membantu seluruh warga miskin. Seperti halnya saat memberikan bantuan Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Kalau Covid kemarin gak ada kriteria, semua dapet. Kepengin kami sih BLT ini kami dapet semua."
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mendata sebanyak 69.857 warga terdata mendapatkan BLT pengalihan subsidi kenaikan harga BBM sebesar Rp600 ribu.
"Itu (yang mendapat bantuan) penerima PKH (Program Keluarga Harapan) dan penerima BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) Jadi sasaran penerimaannya itu," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).
Suprapto menjelaskan, pencairan dilakukan dalam rentang waktu empat bulan yakni pada September hingga Desember 2022. Para penerima manfaat akan mendapatkan dana bantuan Rp300 ribu sebanyak dua kali, sehingga total yang diterima adalah sejumlah Rp600 ribu.
"Tahap 1 dibagikan di bulan September untuk 2 bulan (September dan Oktober) sebesar Rp300 ribu. Tahap 2 bulan (November dan Desember)."