Bantah Istri Sakit Kena Santet, Pesulap Merah: Fake Banget, Fitnah!

Pesulap Merah mengatakan istrinya sakit karena sibuk mengikuti jadwal pekerjaannya selama seminggu penuh.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 22 September 2022 | 20:08 WIB
Bantah Istri Sakit Kena Santet, Pesulap Merah: Fake Banget, Fitnah!
Pesulap Merah ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022) [Suara.com/Rena Pangesti]

SuaraJakarta.id - Marcel Radhival alias Pesulap Merah membantah kabar sang istri sakit karena terkena santet. Ia menyebut bahwa istrinya, Tika Mega Lestari, sakit karena demam berdarah.

"Enggak, fake banget itu. Fitnah. Ada-ada aja, istri (saya) kena santet. Sembarangan," tegas Pesulap Merah dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (22/9/2022).

Pesulap Merah mengatakan istrinya sakit demam berdarah dan juga kecapean karena sibuk mengikuti jadwal pekerjaannya selama seminggu penuh.

"Pulang-pulang dia sakit demam berdarah. Mungkin karena kecapean juga ya," ujarnya.

Baca Juga:Ribut dengan Gus Samsudin Dituding Rekayasa, Pesulap Merah Ngamuk: Kalau Orang Waras Mikir, Ngapain Saya Diintimidasi

Pesulap Merah menambahkan kekinian kondisi kesehatan sang istri mulai membaik setelah mendapatkan penanganan medis.

"Sudah perawatan demam berdarah," pungkasnya.

Potret Istri Pesulap Merah (instagram/@t__eun22)
Potret Istri Pesulap Merah (instagram/@t__eun22)

Pendapat Gus Baha soal Santet

KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengatakan jika ada orang yang mengaku pernah melihat meninggal karena ada santet di perut orang yang mati itu misalnya, maka sebetulnya fakta yang nyata itu bukanlah santet melainkan jarum. Gus Baha tidak percaya kalau santet bisa mencederai ataupun membunuh seseorang.

Gus baha pernah membahas perihal santet itu yang sampai saat ini masih diyakini oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai upaya mencelakai seseorang dengan menggunakan ilmu hitam.

Baca Juga:Drama Ribut-ribut dengan Gus Samsudin Dituduh Cuma Settingan, Pesulap Merah: Buktiin!

Gus Baha mengatakan bahwa orang yang mati dan ia mempercayai dirinya terbunuh karena santet maka ia dalam keadaan terhina. Gus Baha tidak ingin umat meyakini santet bisa mencelakai seseorang sehingga menjadikan umat tersebut syirik.

Gus Baha juga mengatakan bahwa orang yang mati dalam keyakinan kena santet seperti itu berarti telah terjerumus ke dalam syirik.

"Sudah kalah (terkena santet), matinya ngenes (dan) campur syirik," terang Gus Baha.

Gus Baha meyakini adanya hak, yaitu Allah, sedangkan menurutnya santet itu tidak ada.

Gus Baha mengungkapkan bahwa sesungguhnya yang maha menghidupkan dan mematikan makhluk hanyalah Allah SWT.

Sebab, kalaupun santet itu ada maka ada pula penyebab lain yang bisa mengantarkan orang menemui ajalnya yakni semisal melalui kecelakaan. Fenomena santet sebaiknya disikapi biasa saja oleh masyarakat.

Sebelum itu, Gus Baha mengungkapkan kalau seumpama dirinya terkena santet maka ia akan merasa tidak apa-apa.

"Seumpama saya (sedang) kena santet, saya baca doa (untuk) tolak santet (malah) malu, gak ada apa-apa," ujar Gus Baha.

Gus Baha juga mengatakan, Allah lah yang mematikan makhluk. Ia meyakini hal itu, Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Bahkan ia tetap tidak akan mengakui santet itu ada sekalipun ia sendiri yang terkena hal itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini