SuaraJakarta.id - Warga sekitar lokasi tembok roboh MTsN 19 Jakarta, Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengaku mendengar suara dentuman saat peristiwa pilu itu terjadi Kamis (6/10/2022) lalu.
Zainal (37) mengatakan, saat itu hujan mulai turun sekitar pukul 13.30 WIB. Sekolah MTsN 19 Jakarta dikenal kerap jadi langganan banjir.
Sebelum tragedi tembok roboh itu terjadi, kata Zainal, air sudah mulai menggenani lingkungan sekitar sekolah.
Selang sekira sejam kemudian, Zainal mengaku dikagetkan dengan suara dentuman. Ia mengira awalnya terjadi gempa bumi.
Baca Juga:Menteri Nadiem Bungkam Usai Cek TKP Tembok Roboh MTsN 19 Jakarta yang Telan 3 Korban Jiwa
"Saya keluar, takut roboh ini bangunan. Terus gak lama ada warga yang bilang kalau tembok sekolah roboh," katanya saat ditemui di lokasi, Jumat (7/10/2022).
Zainal yang berprofesi sebagai tukang cukur rambut langsung menutup kiosnya saat mendegar teriakan warga. Ia bergegas menolong para korban yang tertimpa reruntuhan.
"Itu gak lama air langsung masuk, kira-kira ketinggian sedada orang dewasa," ungkap Zainal.
Rekan seprofesi Zainal, Ferry mengatakan dengan alat seadanya, warga berupaya menolong korban yang terhimpit reruntuhan.
"Warga langsung coba tolong korban. Belom ada petuvas. Kita warga-warga aja," ungkapnya.
Baca Juga:Banjir Jakarta Telan Korban Jiwa, Politisi PDIP: Masih Mau Bilang Anies Gubernur Berhasil?
Ferry menuturkan, korban meninggal dunia lantaran terhimpit runtuhan tembom dan terendam air bah.