SuaraJakarta.id - Muhammad John Jaiz Boudewijn (48), pilot Lion Air Group membantah dirinya mabuk hingga diturunkan dari pesawat Turkish Airlines saat hendak bertolak dari Istanbul ke Bandara Soekarno-Hatta. John mengaku tidak pernah menenggak minuman beralkohol.
Bantahan itu disampaikan lewat video yang diunggah akun Twitter @dede_dedet96. Dalam kondisi wajah diperban, John membantah pernyataan pihak kepolisian yang menyebut dirinya mabuk di atas pesawat.
"Masyallah saya nyentuh perempuan juga nggak, boro-boro minum," katanya seperti dikutip Suara.com, Kamis (13/10/2022).
Respons Santai Polisi
Baca Juga:WNI Ngamuk di Turkish Airlines, Kemenhub Beri Respon
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan merespons santai bantahan John. Dia menegaskan jika yang bersangkutan tidak mabuk mana mungkin sampai diturunkan dari pesawat.
"Iya itu silakan saja, tapi kan gak mungkin dia kalau gak mabuk diturunkan di pesawat pada saat itu," kata Zulpan kepada wartawan, Kamis.
Selain mabuk dan memukul pramugara, Zulpan menyebut John juga sempat berupaya masuk kabin pesawat.
"Kemudian ingin memasuki kabin itu membahayakan penerbangan, sesuai dengan prosedur yang ada maka dia diturunkan secara paksa di Kualanamu demi keselamatan penerbangan itu," bebernya.
Mendarat Darurat
Baca Juga:Karyawan Lion Air Mabuk saat Menumpang Turkish Airlines, Ini Ancaman Hukumannya Menurut UU
Diberitakan sebelumnya, John disebut-sebut mabuk hingga terlibat keributan dengan pramugara Turkish Airlines saat pesawat hendak bertolak dari Istanbul ke Bandara Soekarno-Hatta. Buntut keributan itu, pesawat harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.
Zulpan ketika itu menyebut peristiwa ini terjadi pada Selasa (11/10/2022). Pesawat Turkish Airlines itu semestinya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 18.05 WIB.
"Informasi dari petugas Turkish Airlines di Bandara Soetta bahwa delayed terjadi dikarenakan adanya penumpang WNI di pesawat Turkish Airlines yang mabuk kemudian memukul salah seorang crew/pramugara pesawat Turkish Airlines saat pesawat masih mengudara," kata Zulpan kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).
Tindakan John tersebut mendapat reaksi dari penumpang pesawat. Mereka mengeroyok WNI tersebut karena telah memukul pramugara dan membuat kericuhan di pesawat.
"Akibat dari pemukulan kepada crew/pramugara sehingga memancing amarah penumpang lainnya untuk memukul penumpang WNI yang mabuk sampai mengalami luka-luka," ungkap Zulpan.
Pilot Lion Air
Lion Air Group mengakui penumpang yang memukul kru Turkish Airlines merupakan salah satu karyawan. Insiden pemukulan itu terjadi pada rute Turki menuju Jakarta, pada Selasa (11/10).
"Penumpang laki-laki berinisial MJ (48) adalah benar salah satu karyawan Lion Air Group," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Rabu kemarin.
Namun demikian, Dia melanjutkan, karyawan tersebut sedang tidak dalam posisi bertugas kepentingan profesi dan perusahaan. Danang menyebut, karyawan tersebut melakukan perjalanan untuk keperluan pribadi.
"Mengenai insiden atau peristiwa yang terjadi, Lion Air Group menghormati upaya-upaya penanganan yang sudah dan sedang dilakukan oleh pihak terkait dan berkepentingan, diharapkan diselesaikan menurut pedoman ketentuan yang berlaku," ucap dia.
Dalam hal ini, tutur Danang, Lion Air Group mendukung instansi atau lembaga yang berwenang untuk mendalami dan menyelesaikan insiden tersebut.
"Lion Air Group tidak mencampuri ke ranah pribadi. Berkaitan tindakan yang dilakukan dari oknum menjadi tanggungjawab pribadi sebagai seorang penumpang," imbuh dia.
Danang meminta, tidak melibatkan perusahaan (institusi Lion Air Group) yang bersifat tendensius, yang berdampak merugikan perusahaan.
"Lion Air Group sangat patuh terhadap aturan dan ketentuan yang diberlakukan dalam mengedepankan faktor-faktor yang memenuhi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," kata dia.