Sesampainya di lokasi, Irfan hanya berada di luar. Sedangkan Acay masuk ke dalam rumah lewat pintu samping.
"Terdakwa (Irfan) hanya di luar, saya tidak tahu aktivitasnya apa. Karena saya pribadi yang dipanggil Pak FS (Ferdy Sambo--red). Saya masuk lewat pintu samping," katanya.
Syahdan, saat masuk lewat pintu samping, Acay melihat Ferdy Sambo tengah merokok sendirian di dekat garasi dengan baju dan celana PDL.
Ekspresi Ferdy Sambo yang dilihat Acay menampakkan wajah memerah seperti orang marah. Sehingga Acay tidak berani langsung memulai komunikasi dengan sang jenderal.
Baca Juga:Sebelum Jenazah Brigadir J Diangkut, Ferdy Sambo Telepon Seseorang Cukup Lama di Bawah Pohon
"Beliau (Ferdy Sambo) sedang merokok sendirian, mengenakan pakaian PDL dan celana PDL tapi alas kakinya saya lupa. Dengan wajah mohon maaf tidak seperti biasanya, wajahnya merah seperti orang marah," beber Acay.
Setelah Ferdy Sambo mematikan rokok, Acay memberanikan diri untuk mendekati Sambo dan menyampaikan salam kepadanya.
"Mohon izin jenderal, mohon perintah jenderal'. Disampaikan 'tidak ada'. Beliau hanya minta ikut masuk," imbuhnya.
Saat masuk ke dalam rumah, Acay melihat ada sesosok tubuh pria telah tergeletak di sebelah tangga. Lalu ia bertanya kepada sang jenderal.
"Mohon izin jenderal, itu siapa?" tanya Acay kepada Ferdy Sambo.
"Yosua," jawabnya.