SuaraJakarta.id - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengaku miris dengan kondisi warga di Jalan Haji Briti, Pesanggrahan, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Pasalnya, ia mengaku banyak menemui rumah warga di bantaran kali Pesanggrahan yang hampir roboh karena banjir.
Kenneth menyebut setiap harinya warga di tempat ini selalu siaga serta was-was karena air kiriman dari bogor yang menjadi penyebab banjir hingga longsor. Ia mengaku mendapati hal ini saat melakukan reses ke lokasi.
"Sangat miris memang kondisi rumah warga di wilayah Haji Briti, dinding rumahnya banyak yang sudah pada retak akibat banjir yang kerap melanda wilayah itu. Kondisi ini lah yang selalu membuat resah warga, takut kejadian yang tak diharapkan terjadi," ujar Kenneth kepada wartawan, Senin (31/10/2022).
Karena itu, ia berharap Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadikan normalisasi kali Pesanggrahan sebagai program kerja prioritas. Pasalnya, sudah puluhan tahun warga selalu kebanjiran jika terjadi hujan deras dan air kiriman, wilayah tersebut belum dilakukan sheetpile, sehingga selalu meluap.
Baca Juga:Jelang Pengumuman Capres PDIP, Megawati Intens Temui Jokowi dan Ketum Parpol Koalisi
"Saya berharap Pj Gubernur Pak Heru Budi Hartono bisa membuat permasalahan ini menjadi program prioritas. Karena berdasarkan pengecekan saya di lapangan banyak sekali rumah warga yang retak dan cukup membahayakan pada saat banjir melanda wilayah tersebut," jelasnya.
Ia juga menyebut warga masih menunggu kejelasan dari Pemprov DKI Jakarta terkait pembebasan lahan untuk program normalisasi Kali Pesanggrahan ini. Memang, beberapa waktu lalu sudah pernah dilakukan sosialisasi tapi hingga saat ini tidak ada kejelasan.
"Masyarakat saat ini merasa resah dan mempertanyakan nasib mereka yang tidak ada kejelasannya sampai hari ini, Trase dan penlok lokasi di wilayah ini kan sudah jelas, tinggal ada nggak kemauan serius dari pihak SDA (Sumber Daya Air) dalam mengeksekusinya? Warga yang tinggal di bantaran kali harus segera direlokasi," ucapnya.
Warga, kata Kenneth, berharap dengan uang pengganti pembebasan lahan yang layak dapat membuat mereka memulai hidup baru, tidak dikhawatirkan dengan banjir yang kerap menimpa mereka.
"Jika ingin mengeksekusi ya harus tuntas, jangan setengah setengah, jangan nasib orang di gantung terus menerus dan warga di biarkan terkatung katung seperti ini," pungkasnya.
Baca Juga:6 Mantan Jenderal Berbondong-bondong Masuk PDIP Jelang Pemilu 2024, Siapa Saja?