Mahfud MD: Rabu Depan Saya Akan Datangi Tempat Diduga Banyak Kejahatan Perdagangan Orang

Mahfud menjelaskan praktik perdagangan orang banyak terjadi di berbagai belahan dunia.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 01 April 2023 | 21:48 WIB
Mahfud MD: Rabu Depan Saya Akan Datangi Tempat Diduga Banyak Kejahatan Perdagangan Orang
Menkopolhukam Mahfud MD menyampaikan keterangan pers usai mengisi agenda simposium yang digelar di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023). [Suara.com/Bagaskara]

SuaraJakarta.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan akan segera mendatangi sejumlah lokasi di Indonesia yang diduga banyak terjadi praktik kejahatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Hal ini disampaikan Mahfud MD seusai menjadi pembicara dalam "Kajian Lesehan Ramadhan Bil Jami'ah" di Masjid Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (1/4/2023).

"Hari Rabu depan saya akan ke tempat-tempat tertentu yang diduga banyak melakukan pelanggaran tindak pidana perdagangan orang, TPPO ada sendiri," kata dia.

Pernyataan itu disampaikan Mahfud menanggapi hasil investigasi dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang menduga sindikat perdagangan orang sengaja menenggelamkan perahu yang mengangkut pekerja migran Indonesia untuk mengelabui aparat.

Baca Juga:Profil Heru Pambudi, Namanya Disebut Mahfud MD Soal Transaksi Rp 189 Triliun

"Ya bisa jadi banyak terjadi seperti itu," ujar dia.

Mahfud menjelaskan praktik perdagangan orang banyak terjadi di berbagai belahan dunia.

Menurut dia, tindak pidana itu dilakukan dengan cara yang jahat dengan mengirim orang ke luar negeri.

Kemudian dijadikan budak, bahkan jika di tengah perjalanan sakit ditenggelamkan atau dilempar ke laut.

"Kalau sakit dilempar ke laut. Itu kasus seperti itu banyak di dunia ini," kata dia.

Baca Juga:Rocky Gerung Puji Mahfud MD Sampai Sebut DPR konyol dan Pengeroyok

Mahfud menuturkan kasus dengan modus semacam itu mulai muncul di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak