Manfaatkan Digitalisasi, OJK Dorong Industri Keuangan Perkuat Manajemen Risiko

Ini demi melindungi data konsumen.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Rabu, 12 April 2023 | 22:45 WIB
Manfaatkan Digitalisasi, OJK Dorong Industri Keuangan Perkuat Manajemen Risiko
Dok: OJK

"Untuk itu, BSSN terus berupaya memperkuat ekosistem keamanan siber melalui penguatan keamanan siber nasional dan sektoral, pengembangan SDM keamanan siber, penyusunan kebijakan keamanan siber, dan peningkatan kerja sama dengan instansi pemerintah, swasta dan internasional," ucapnya.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan informasi dan komunikasi publik Kemenkominfo, Said Mirza mengungkapkan, untuk percepatan transformasi digital di berbagai aspek, serta komitmen Indonesia dalam mengimplementasikan salah satu deliverable G20 Digital Economy Working Group 2022,  Kemenkominfo melakukan identifikasi kondisi masyarakat digital di 514 kabupaten/kota di Indonesia melalui pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI).

Kemenkominfo mencatat hasil indeks IMDI Nasional pada 2022 sebesar 37,80 dimana indeks IMDI untuk pilar infrastruktur dan ekosistem sebesar 40, 24, pilar keterampilan digital 49,35, pilar pemberdayaan 22,06, dan pilar pekerjaan sebesar 40,35.

"Hasil pengukuran IMDI dapat menjadi input dan acuan dalam penentuan arah kebijakan nasional dalam penyusunan program-program pengembangan SDM digital yang lebih komprehensif dan tepat sasaran," katanya.

Baca Juga:OJK Beri Kode Kasih Izin IPO Bertahap Buat Perusahaan BUMN

Selain itu, Kemenkominfo selaku instansi teknis pembina sektor komunikasi dan informatika, melalui Badan Litbang SDM, turut mendorong transformasi digital Indonesia, antara lain dengan melaksanakan pengembangan kompetensi SDM digital Indonesia.

"Badan Litbang SDM bersama dengan berbagai instansi terkait yang berwenang melaksanakan pengembangan kompetensi SDM digital dalam kerangka Sistem Pelatihan Kerja Nasional (PP 31/2006), yang memadukan antara Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Penyelenggaraan pelatihan, dan Sertifikasi Kompetensi," jelas Said Mirza.

Di sisi lain, Vice President Cybersecurity Telkomsigma, Dedi Haryadi mengatakan, untuk memaksimalkan efektivitas keamanan di ruang digital bisa dilakukan dengan mengimplementasikan Quad Helix.

"Strategi ketahanan nasional yang bersumber dari BSSN menyebutkan bahwa ancaman yang terjadi itu ada dua. Pertama, ancaman sosial yang akan menyerang masyarakat dan komunitas. Kemudian ancaman teknis yang mengincar infrastruktur vital Indonesia seperti aplikasi, software dan lain-lain. Tanggung jawab itu semua disebut quad helix," pungkasnya.

Quad helix adalah kolaborasi atau kerja sama yang menghubungkan antara akademisi, pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat, dimana tujuannya adalah menjaga transformasi digital Indonesia making 4.0 dan meningkatkan efektivitas kolaborasi.

Baca Juga:Ini Bukti BUMN Asuransi Lakukan Transformasi Digital

"Kami di Telkomsigma terus mengembangkan beberapa hal terkait kolaborasi kita dengan beberapa sektor dan segmen yang ada. Pertama, kolaborasi CSIRT, Kedua mengembangkan teknologi manage operation, Lalu kerjasama dengan akademisi untuk pencarian bakat, dan terakhir penelitian atau awareness pada komunitas dan masyarakat," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak