Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Senilai Rp 126 Juta untuk 3 Ahli Waris

Proses Klaim BPJS Ketenagakerjaan Mudah dan Cepat

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Rabu, 05 Juli 2023 | 20:20 WIB
Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Senilai Rp 126 Juta untuk 3 Ahli Waris
Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Senilai Rp 126 Juta untuk 3 Ahli Waris. (Dok: Pos Indonesia)

SuaraJakarta.id - PT Pos Indonesia (Persero) dan BPJS Ketenagakerjaan telah menjalin kerja sama berupa joint marketing untuk meningkatkan jumlah kepesertaan baru Bukan Penerima Upah (BPU) BPJS Ketenagakerjaan.

Kerja sama kedua pihak ini juga diharapkan meningkatkan jumlah transaksi iuran peserta di Kantorpos, yang telah berjalan sejak dua tahun lalu.

Sebagai wujud dari kerja sama joint marketing tersebut, pada hari ini dilakukan penyerahan santunan kepada ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Santunan kematian BPJS Ketenagakerjaan ini diserahakan kepada tiga ahli waris pekerja yang meninggal dunia senilai total Rp 126 juta. Semua pekerja tersebut merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui pendaftaran yang dilakukan di Kantorpos.

Baca Juga:Belum Mau Mati, Nikita Mirzani Sudah Siapkan Daftar Ahli Waris: Adakah Nama Lolly?

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Haris, menjelaskan dalam kerja sama ini pihaknya tidak mengejar keuntungan bisnis semata, namun lebih dari itu ada misi sosial yang diemban Pos Indonesia sebagai BUMN.

"Kita tidak melihat ini sebagai bisnis saja. Saya juga sudah dengar dan tahu ternyata memang banyak manfaat yang didapatkan oleh peserta dari BP Jamsostek ini," kata Haris, usai mengikuti rapat monitoring dan evaluasi di Gedung Pos Regional III Bandung, Jawa Barat, Rabu, 5 Juli 2023.

Haris mengakui masih banyak pekerja di luar sana yang belum memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan. Oleh sebab itu, Haris dan jajaran Pos Indonesia berkomitmen mendorong para pekerja agar terdaftar sebagai penerima jaminan sosial ketenagakerjaan sehingga kesejahteraan mereka bisa terwujud.

"Jadi bagaimana kita bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan fasilitas dari BPJS Ketenagakerjaan, oleh karena itu saya mendorong literasi (terkait) BPJS Ketenagakerjaan. Kita melihat, kita prihatin, ada kondisi-kondisi di luar sana misalnya (pekerja) meninggal, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan. hanya dengan Rp16.800 mereka sudah terjamin. Ini luar biasa, menurut saya. Oleh karena itu, kita PT Pos Indonesia ikut membantu bagaimana masyarakat di luar sana, terutama yang kita dorong ini, adalah pekerja bukan penerima upah. Contohnya, petani," terang Haris .

Hal itu sejalan dengan kampanye BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini sedang gencar dilakukan untuk pekerja bukan penerima upah. Kampanye komunikasi tersebut bernama Kerja Keras Bebas Cemas. Kampanye ini memang difokuskan untuk menjangkau pekerja dengan menggunaan pendekatan yang khusus untuk masing-masing profesi, agar nantinya setiap pekerja memahami betul manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga:Cuma Azka dan Arka, Nikita Mirzani Coret Nama Lolly jadi Ahli Waris, Gegara Belain Antonio Dedola?

Haris bertekad untuk meningkatkan jumlah transaksi di PT Pos Indonesia (persero) dalam hal pendaftaran pekerja baru. Adapun target yang ditetapkan naik hampir tiga  kali lipat, yakni menjadi 850 ribu pekerja baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini