SuaraJakarta.id - Polisi telah memeriksa delapan orang saksi terkait kasus tewasnya anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16) di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu (24/9/2023).
"Sementara lima saksi yang telah diperiksa, namun ada tambahan hari ini tiga orang. Total delapan orang saksi," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata, Selasa (26/9/2023).
Selain memeriksa saksi, pihaknya juga akan memeriksa 11 kamera pengawas (CCTV) di lokasi kejadian.
"Ada 11 CCTV yang kita amankan dan akan kita periksa," ujarnya.
Baca Juga:Nahas, Kakek di Magetan Terjebak Kebakaran Lahan Saat Bakar Sampah
Sementara itu, terkait kemunculan api juga akan dilakukan pemeriksaan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
"Ini kan Puslabfor masih bekerja. Hari ini mereka baru turun. Jadi, saya minta bersabar karena ini harus dijelaskan secara scientific. Jadi, tidak bisa hanya dengan dugaan, asumsi," kata Leonardus.
Tunggu Visum
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya menunggu hasil visum dan autopsi dari tim kedokteran forensik terkait penyebab kematian CHR yang terbakar.
"Terkait luka bakar, ini masih belum dapat. Ini memang yang bisa menjelaskan adalah dokter," kata Leo, sapaan Leonardus.
Baca Juga:TKP Anak Pamen TNI Tewas Terbakar Masuk Ring 1 Lanud Halim, Tak Sembarang Orang Bisa Lewat
Menurut dia, pihaknya belum bisa menyampaikan penyebab pasti tewasnya remaja tersebut karena hal ini menjadi ranah keahlian dokter forensik.
"Kami tidak bisa menyampaikan karena domainnya bukan kepolisian. Yang menyampaikan nanti dari dokter forensik," kata dia menegaskan.
Leo menuturkan fakta-fakta terkait tewasnya anak perwira TNI itu masih diselidiki.
"Untuk penyebab meninggalnya korban belum bisa diambil kesimpulan karena kami sedang meminta visum et repertum dan hasil autopsi. Jadi, kami masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman," ucapnya.