SuaraJakarta.id - Lupakan dompet tebal dan kartu fisik yang rawan hilang atau tergores.
Di era serba digital, tren pembayaran baru telah lahir dan langsung digandrungi oleh generasi milenial dan Gen Z: Kartu Kredit Digital atau Virtual Credit Card (VCC).
Cukup dengan beberapa ketukan di layar smartphone, kartu kredit sudah aktif dan siap digunakan untuk belanja online, langganan Netflix, hingga bayar kopi di kafe favorit.
Fenomena ini bukan tanpa alasan. Bank-bank besar berlomba-lomba menawarkan kemudahan dan segudang promo menggiurkan untuk menggaet nasabah muda yang mendambakan kecepatan dan kepraktisan.
Baca Juga:Akselerasi Transaksi Kartu Kredit dan Dorong Gaya Hidup Digital, Mandiri Traveloka Card Tampil Baru
Namun, di balik kemudahannya, ada tanggung jawab besar agar kilau promo tidak berakhir menjadi mimpi buruk utang.
Jadi, apa sebenarnya kartu kredit digital, dan bagaimana cara memanfaatkannya secara cerdas tanpa terjebak "boncos"?
Apa Itu Kartu Kredit Digital dan Kenapa Jadi Tren?
Pada intinya, kartu kredit digital adalah versi virtual dari kartu kredit fisik. Ia memiliki semua elemen penting: 16 digit nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, dan kode CVV/CVC.
Bedanya, semua informasi ini tersimpan aman di dalam aplikasi perbankan digital Anda, seperti BCA mobile, Livin' by Mandiri, atau BRImo.
Popularitasnya meledak karena beberapa alasan kuat:
- Persetujuan Instan: Proses pengajuan yang rumit dan memakan waktu kini dipangkas habis. Calon nasabah bisa mengajukan dan mendapatkan persetujuan dalam hitungan menit langsung dari aplikasi, tanpa perlu ke kantor cabang.
- Langsung Siap Pakai: Begitu disetujui, kartu bisa langsung digunakan untuk transaksi online atau dihubungkan ke pembayaran QRIS.
Tidak perlu menunggu 2-3 minggu hingga kartu fisik tiba di rumah.
Sangat Praktis: Sempurna untuk gaya hidup modern. Membayar langganan Spotify, membeli game online, atau checkout di e-commerce menjadi sangat mulus.
Banjir Promo dan Cashback: Jurus Bank Gaet Pengguna