Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 26 Agustus 2020 | 20:47 WIB
Anies Baswedan naik sepeda bersama Ariza Patria (Instagram @aniesbaswedan)

SuaraJakarta.id - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Gilbert Simanjuntak mengkritisi permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat jalur sepeda di jalan tol.

Menurut Gilbert, yang juga anggota DPRD DKI Jakarta, jalur sepeda di jalan tol yang diinginkan Anies tidak dibutuhkan masyarakat.

Terkhusus di tengah pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).

Gilbert menyatakan bahwa yang dibutuhkan warga Jakarta saat ini kebijakan di sektor ekonomi untuk menanggulangi dampak dari Covid-19.

Baca Juga: Anies Diminta Tak Tutupi Pejabat yang Kena Covid, Ketua DPRD: Ini Bukan Aib

"Ini hanya untuk hiburan, masyarakat bawah tidak butuh ini. Masyarakat bawah butuh keseriusan penanganan Covid-19, khususnya UMKM," kata Gilbert di Jakarta, Rabu (26/8/2020), dilansir dari Antara.

Di samping itu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu menilai, jalur sepeda yang dimintakan Anies kepada Menter Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, hanya pengalihan isu dari penanganan pandemi Covid-19.

"Sepertinya ini hanya pengalihan isu, karena kegagalan penanganan Covid-19. Yang dibutuhkan masyarakat adalah kebijakan di sektor ekonomi dan keseriusan penanganan Covid-19," tutur Gilbert.

Pemanfaatan Ruas Tol

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali berkeinginan membuat jalur sepeda khusus.

Baca Juga: Megawati: Jangan Ada Kepala Daerah PDIP Ikut Ideologi Aliran Garis Keras

Kekinian Anies meminta untuk dilakukan penutupan jalan tol demi lintasan kendaraan ramah lingkungan itu.

Permintaan ini disampaikan kepada Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono dalam surat permohonan nomor 297/-1.792.1 tentang pemanfaatan ruas jalan tol lingkar dalam (Cawang-Tanjung Priok).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan soal permohonan ini.

Alasan Anies ingin jalan tol digunakan karena penggunaan sepeda di Ibu Kota kian meningkat tajam.

"Sebab itu, kami dari Pak Gubernur mengusulkan kepada Pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol, tepatnya mulai di Kebon Nanas sampai dengan ke arah Tanjung Priok," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Cuma Road Bike

Syafrin menjelaskan, nantinya jika permintaan ini diterima, jalan tol hanya ditutup pada hari Minggu mulai pukul 06.00-09.00 WIB.

Selain itu, hanya jenis sepeda jalan raya atau road bike yang diizinkan masuk ke jalur tol.

Pasalnya jenis sepeda ini bisa dikayuh cepat dan tidak bisa hanya dikendarai di jalanan ibu kota.

Sepeda santai atau lipat dan jenis lainnya tidak diperkenankan melintas.

"Jadi menyiapkan satu jalur sendiri sebagai jalur sepeda sementara untuk road bike," jelasnya.

Jalur yang ditutup hanya satu arah dari Kebon Nanas ke Tanjung Priok. Lalu jalan akan dibagi dua agar sepeda bisa melintas dua arah bolak-balik.

Panjang jalur yang ditutup diperkirakan mencapai 10 km panjangnya. Dengan demikian, total jalur dua arah jadi panjangnya 20 km.

Load More