Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 01 September 2020 | 10:38 WIB
Warga Kecamatan Benda, Kota Tangerang diusir paksa dari lokasi proyek Jalan Tol Kunciran – Bandara Soekarno Hatta. (Suara.com/Irfan)

SuaraJakarta.id - Sekira 10 ibu-ibu pingsan karena rumahnya digusur paksa untuk pembangunan proyek Jalan Tol Kunciran – Bandara Soekarno Hatta, Selasa (1/9/2020). Sebanyak 3 eskavator datang untuk menghancurkan rumah mereka yang terletak di Jalan Husein Sastranegara, Benda, Kota Tangerang.

Sementara ratusan warga hanya pasrah rumah mereka dihancurkan. Proyek itu dibangun Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Presiden Jokowi.

Eksekusi pengosongan dan penyerahan lahan ini terterara pada surat penetapan ketua Pengadilan Negeri (PN) Tangerang per 8 Mei 2020 nomor 21/PEN.EKS.2020PN.TNG Jo. Nomor. 161/PDT.P.CONS./2019/PN.TNG.

Warga Kecamatan Benda, Kota Tangerang diusir paksa dari lokasi proyek Jalan Tol Kunciran – Bandara Soekarno Hatta. (Suara.com/Irfan)

Seorang panitera pengadilan tersebut membacakan surat eksekusi. Setelah pembacaan selesai, ibu-ibu yang kebanyakan mengenakan jilbab pun terjatuh lepas. Beberapa di antaranya pingsan.

Baca Juga: Belum Dibayar, Warga Benda Tangerang Diusir dari Lokasi Proyek Tol Kunciran

Eksekusi pembebasan lahan untuk pembangunan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ini mendapat pertentangan dari warga.

Warga juga kesal, lantaran mereka hingga hari eksekusi belum mendapat ganti rugi lahan. Harga permeter persegi dibayar sekira Rp 2,6 juta.

"Bayar dulu ini rumah saya. Saya ngga bakalan kabur. Saya yang akan eksekusi sendiri," ujar warga, Abdul Rojak kepada SuaraJakatra.id, Selasa, (1/9/2020).

Pantaun di lokasi, ratusan petugas gabungan dari TNI/Polri mengawal jalannya eksukusi.

Kekinian rumah yangi dihancurkan baru 1 unit.

Baca Juga: Pemprov Izinkan Warga yang Sudah Tinggal di Rusun Balik ke Kampung Akuarium

Warga Kecamatan Benda, Kota Tangerang diusir paksa dari lokasi proyek Jalan Tol Kunciran – Bandara Soekarno Hatta. (Suara.com/Irfan)

"Ini orang rumah orangtua. Saya nggak pindah. Uang dulu. Kami tidak mau kalau belum dibayar," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Aina. Bahkan ia sempat pingsan untuk mempertahankan rumahnya.

"Kami mau tinggal di mana. Saya sudah lama di sini. Jangan jebol rumah saya," pungkasnya.

Kontributor : Irfan Maulana

Load More