Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 01 September 2020 | 12:30 WIB
Sebuah rumah bilik bambu yang terletak di Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, sudah kadung viral di media sosial. (Suara.com/Ridsha)

Amalia tak menampik kecewa terhadap Ahmad. Namun saat ditanya persoalan dugaan penganiayaan terhadap Ahmad, dia mengaku tidak mengetahui.

"Saya tidak tahu soal bang Aang (sapaan Ahmad) sampai digituin. Saya tahunya sudah viral saja rumah ayah saya," paparnya.

Amarah warga

Gara-gara viralkan sebuah rumah kumuh di desanya, Ahmad Jazuli dipukuli belasan orang. Diduga ada yang tak suka dengan aksi Jazuli tersebut.

Baca Juga: Tetangga Dengar Suara Wanita Dicekik di Hotel, Korban: Tolong Saya Disiksa

Jazuli adalah warga Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang. Dia diduga jadi korban persekusi oleh oknum staf desa.

Jazuli dipukuli gegara memposting gambar rumah kumuh di media sosial.

Kejadian itu, Jumat (28/8/2020) lalu sekitar pukul 14.00 WIB. Sekitar 15 orang yang disebut-sebut berstatus sebagai pegawai di Desa Parahu mendatangi kediamannya.

“Saya dijemput dan diarak dari rumah sama orang-orang ini menggunakan sepeda motor dan mobil losbak,” kata Jazuli kepada awak media, Minggu kemarin.

Usai dipaksa keluar dari rumah, aksi dugaan persekusi ini kemudian terjadi.

Baca Juga: Ngedumel, Warga Benda Pasrah Angkut Barang Rumah Digusur Proyek Tol Jokowi

Saat itu, Ahmad Jazuli mengaku dijambak dan dipukul oleh kelima belas orang tersebut di Kantor Desa Parahu.

Korban menjelaskan, aksi persekusi ini timbul lantaran unggahannya tentang rumah kumuh di Desa Paruhu viral dan mendapat banyak tanggapan di media sosial.

Belasan orang tersebut kesal karena ulahnya telah membuat gaduh lingkungan sekitar.

“Padahal saya tidak bermaksud apa-apa, murni karena iba agar rumah kumuh itu bisa diperhatikan dan diiusulkan untuk dibangun,” ujarnya.

Usai mendapat dugaan aksi persekusi, Ahmad Jazuli langsung melaporkan insiden tersebut ke Polsek Balaraja, Jumat 28 Agustus malam.

Sementara saat dikonfirmasi, Kepala Desa Parahu Taufik Aliudin enggan berkomentar banyak terkait dugaan aksi persekusi yang telah dilakukan aparatur desanya tersebut.

Load More