Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 01 September 2020 | 16:08 WIB
Limbah medis COVID-19 (dok komunitas Bank Sampah Sungai Cisadane (Bank Sasuci))

SuaraJakarta.id - Limbah Barang Beracun dan Berbahaya (B3) dari fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) atau limbah medis yang diduga bekas dipakai untuk medis COVID-19 dimusnahkan dengan cara dibakar. Limbah medis COVID-19 itu banyak ditemukan di aliran sungai Cisadane kawasan Kota Tangerang.

Salah satu yang kerap menemukan yakni komunitas Bank Sampah Sungai Cisadane (Bank Sasuci).

Direktur Bank Sasuci, Ade Yunus mengatakan limbah medis yang ditemukan setiap harinya mencapai 40-50 buah.

Limbah tersebut didapat terperangkap di wash trap yang dibentangkan oleh Bank Sasuci.

Baca Juga: Ada Limbah Medis COVID-19 di Cisadane, Dinkes Tangerang: Itu dari Tangsel

Limbah medis COVID-19 (dok komunitas Bank Sampah Sungai Cisadane (Bank Sasuci))

"Terus sebulan lalu masih ditemukan 10-20 Buah sampah medis, kalau minggu-minggu ini sudah mulai berkurang," ujarnya kepada SuaraJakarta.id, Selasa, (1/9/2020).

Sampah tersebut kemudian langsung dimusnahkan dengan cara dibakar.

Lantaran khawatir dapat menimbulkan pencemaran di sungai Cisadane.

"Langsung kita bakar di Incenerator dengan suhu 800 derajat Celsius," imbuhnya.

Sejauh ini pihaknya telah melaporkan temuan tersebut ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga: Masuk September, Positif Corona Indonesia Tambah 2.775 Jadi 177.571 Orang

"Tim Gakkum KLHK turun ke Bank Sasuci untuk ambil Dokumentasi dan sampel, sampai sekarang kita belom tahu perkembangannya," ujar Ade.

Limbah medis COVID-19 (dok komunitas Bank Sampah Sungai Cisadane (Bank Sasuci))

Ditemukan puluhan limbah medis

Sebanyak 50 sampai 60 item limbah medis COVID-19 ditemukan mengalir di Sungai Cisadane, Tangerang, Banten. Limbah medis COVID-19 itu diduga mengalir dari TPA Cipeucang Tangerang yang longsor beberapa waktu lalu.

Warga sekitar Sungai Cisadane Tangerang takut terinfeksi virus corona karena sungainya dipenuhi limbah medis COVID-19. Mulai dari jarum suntik sampai hazmat.

Limbah medis itu mengalir di sungai. Seperti dilansir CNA, hal tersebut mengancam keselamatan warga di sekitar sungai sepanjang 138 km itu.

Sebab sungai itu masih digunakan warga untuk mencuci pakaian sampai mandi.

Load More