SuaraJakarta.id - Sekitar sepekan sudah kasus pembunuhan terhadap Hariati (31) yang mayatnya membusuk di sebuah kontrakan di Kampung Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), telah berlalu.
Namun hingga kini terduga pelaku pembunuhan ibu satu anak itu masih juga belum tertangkap.
Satuan Reskrim Polresta Tangsel mengakui kesulitan menangkap terduga pelaku berinisial MN.
Usai membunuh Hariati, pelaku yang berprofesi sebagai satpam itu kabur dan berpindah-pindah ke berbagai tempat.
"Ya, itu yang menjadi kesulitan kami. Karena memang dia berpindah-pindah tempat terus, tapi kami terus melakukan pengejaran," kata Kasatreskrim Polresta Tangsel AKP Muharram Wibisono ditemui di kantornya, Kamis (3/9/2020).
Muharram menerangkan, pelaku MN yang merupakan satpam di Perumahan Japos Graha Lestari itu kabur ke luar wilayah Kota Tangsel.
"Ya memang pelaku ini sudah melarikan diri. Cuma kami juga terus mencari. Semoga bisa segera terungkap. Sedangkan untuk identitas pelaku kami sudah kantongi," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Kebantenan, Pondok Aren, digegerkan dengan penemuan mayat Hariati yang tewas tanpa busana pada, Rabu (26/8/2020) lalu.
Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan terbungkus kain dalam karung dan kardus dengan posisi tertekuk.
Baca Juga: Pembunuhan Janda Hayati Masih Misterius, Polisi Kesulitan Cari Saksi Kunci
Mayat yang diketahui memiliki suami siri dan satu anak itu memiliki hubungan spesial dengan pelaku MN yang juga memiliki istri dan anak.
Korban terakhir kali terlihat masuk ke kontrakan MN sekitar, Sabtu (22/8/2020).
Setelah itu, dikabarkan hilang dan kembali ditemukan sudah menjadi mayat dan membusuk di dalam kontrakan.
Terkait hasil visum mayat Hariati, Muharram mengatakan hingga saat ini belum mengetahuinya.
"Hasil visumnya sudah keluar, tapi saya belum tahu karena dipegang oleh Polsek Pondok Aren," tutupnya.
Sementara itu, Kapolsek Pondok Aren AKP Riza Sativa belum memberikan keterangan terkait hasil visum tersebut setelah dikonfirmasi, Kamis (3/9/2020).
Berita Terkait
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Senjata Api Penembakan di Tanah Abang Berasal dari WNA Timor Leste, Begini Modusnya
-
Cari Online Shop Dengan Promo 11.11 Terbaikl? Blibli Solusinya, Barang di Jamin Ori
-
Bandara Dhoho Kembali Beroperasi, Mas Dhito Optimis Okupansi Penumpang di Atas 70 Persen
-
Bank Mandiri Gandeng IKA UII Terbitkan Kartu Debit Co-Brand GPN untuk Perkuat Inklusi Keuangan
-
3 Rekomendasi Hotel Populer Dekat Taman Safari yang Nyaman dan Lengkap