Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 07 September 2020 | 13:37 WIB
Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo bertemu delegasi Pemuda Kristen Tangsel dan Banten di Restoran Remaja Kuring, Jalan Ciater Barat Raya, Ciater, Serpong, Kota Tangsel, Kamis (27/8/2020).

SuaraJakarta.id - Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana membuat kontroversi dengan menyebut paha calon wakil wali kota Tangerang Selatan mulus. Yang dia bicarakan adalah Rahayu Saraswati.

Cuitan Panca itu langsung direspon oleh Said Didu yang menyebut jika tidak ada gambar yang disertakan maka itu artinya bohong.

“Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget,” kicau Panca, Jumat (4/9/2020) lalu.

Bapaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel Muhamad - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo berpose dengan mobil oplet Si Doel di Kantor KPU Tangsel, Jumat (4/9/2020). [Ist]

“Huzzz–no pict hoax (Huzzz-tidak ada gambar berarti hoaks-red),” tulis Said Didu komentari cuitan Panca.

Baca Juga: Said Didu Bahas Paha Calon Wawali Tangsel, DPR: Pandangannya Sangat Seksis!

Atas kejadian ini, Calon Wakil Walikota Tangsel Rahayu Saraswati dalam sebuah pernyataan pers yang diterima Suara.com memberi jawaban menohok.

Begini jawaban Saras:

Setahu saya ada dua pihak yang melakukan cuitan yang sepertinya akhirnya viral.

Akun Twitter tidak saya pegang secara pribadi sebenarnya, tetapi oleh tim saya yang mengerti betul perjuangan saya soal pelecehan dan kekerasan seksual yang kerap kali terjadi di Indonesia, fisik maupun verbal bahkan lewat medsos sekalipun.

Saya menyayangkan saja dan jujur kecewa bahwa ada tokoh-tokoh politik senior yang memberikan contoh kurang baik bahkan mengobjetifikasi seorang calon pimpinan daerah.

Baca Juga: Tiba-tiba Heboh Paha Mulus, Dulu Juga Pernah Ramai BH 38 B

Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel, Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, memberikan keterangan pasca mendaftar di KPU. [Antara]

Ya, dikatakan bahwa tidak mencantumkan nama. Maka bisa saja yang beliau maksud adalah calon wakil walikota yang lainnya, yang notabene laki-laki semua. Mungkin saja.

Namun sikap saya jelas. Tidak ada toleransi atas pelecehan seksual verbal sekalipun. Terlalu banyak perempuan mengalami dan memaklumi walaupun hal tersebut melukai kaum hawa.

Saya sebagai aktivis perempuan dan anak, menyayangkan adanya kejadian ini dan para pelaku harus tahu kalau hal tersebut tidak meninggikan derajat perempuan tapi melukai martabat perempuan terutama contohnya para atlet olahraga perempuan.

Silahkan masyarakat yang menilai tetapi saya berpihak kepada para korban pelecehan seksual dan menyatakan bahwa hal ini tidak perlu mereka hadapi sendiri dan memang harus ada perbaikan sikap lewat pendidikan tentang akhlak dan karakter dan budi pekerti.

Pasangan bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel, Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, dalam acara deklarasi dukungan Partai Nasdem di Serpong, Tangsel, Selasa (1/9/2020). [Ist]

Murka

Salah satunya, Ketua DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan Wanto Sugito. Wanto 'murka' lantaran dia merasa cuitan tersebut mengarah Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, sebagai satu-satunya perempuan yang menjadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel.

Wanto murka karena Saras merupakan calon wakil wali kota berpasangan dengan Muhamad yang semula diusung oleh PDIP dan Gerindra berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Wanto mengatakan, cuitan tersebut merendahkan martabat wanita dan menunjukkan bahwa elit partai tersebut miskin ide dan tidak bermoral.

"Miskin ide, sosial medianya tidak bermoral. Politik itu, seharusnya membangun peradaban bukan menjadi ajang merendahkan martabat perempuan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/9/2020).

Mantan aktivisi 98 itu menyebut, cuitan yang menyasar pada ponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu termasuk dalam kategori pelecehan seksual non kontak fisik.

"Cuitan tersebut bisa masuk dalam tindak pidana karena telah melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat dan karena viral menjadi konsumsi publik,” pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More