SuaraJakarta.id - Peneliti Universitas Indonesia mengembangkan vaksin Covid-19 berbasis DNA. Apa bedanya dengan vaksin Covid-19 yang lain?
Dilansir ANTARA, Budiman Bela, peneliti utama dalam tim pengembangan vaksin Covid-19 di UI menyebut sejatinya, ada tiga jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan.
"Jadi, yang kami kembangkan adalah vaksin DNA, RNA dan virus-like particle," kata Budiman.
Budiman menuturkan belum ada yang mengembangkan vaksin DNA sebagai vaksin Merah Putih yang bibit vaksinnya diteliti dan dikembangkan di dalam negeri.
Baca Juga: Relawan Tertular Corona, Dinkes Semarang: Diduga Karena Vaksin Itu Sendiri
Menurut dia, vaksin DNA dapat menjadi salah satu alternatif pengembangan vaksin dan akan menjadi investasi di awal terkait penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang vaksin DNA, sehingga diharapkan bisa membuat vaksin dengan lebih cepat ketika ada pandemi di masa akan datang.
"Ini sengaja kami kembangkan sebagai salah satu alternatif platform dan kalau memang berhasil kita kembangkan, maka di masa akan datang kalau ada pandemi kita tidak menunggu lama, kita bisa bikin vaksin cepat, sebenarnya harapan kami adalah lebih ke investasi di masa depan, walaupun bisa jadi saat ini membantu, siapa tahu memang dia benar bisa bermanfaat," ujarnya.
Jika bibit vaksin DNA bisa diperoleh, perusahaan vaksin dapat berinvestasi untuk mengembangkan lebih lanjut atau scale up vaksin untuk dipersiapkan untuk uji klinis.
Saat ini, proses vaksin DNA sedang diujicobakan di hewan coba untuk pembuktian "proof of concept" untuk melihat apakah vaksin itu benar-benar bisa menginduksi respons imun protektif yang dibutuhkan.
"Kenapa kami memilih vaksin DNA? Karena vaksin ini termasuk yang paling cepat bisa dibuat. Jadi sekarang ini sedang diujicobakan di hewan coba," ujarnya.
Baca Juga: Relawan Positif Corona, Peneliti Vaksin Covid-19 Minta Perhatikan Protokol
Budiman menuturkan tantangan dari vaksin DNA adalah sistem pengantaran DNA agar DNA bisa masuk ke dalam inti sel, sehingga bisa menginduksi respons imun yang protektif, yang bisa memberikan perlindungan untuk mencegah virus SARS-CoV-2 menginfeksi.
Masuknya DNA ke dalam inti sel tidak gampang. Ketika vaksin DNA disuntikkan ke dalam tubuh manusia, DNA berada di luar sel. Untuk masuk ke dalam sel, DNA harus menembus membran sitoplasma atau membran luar dari sel. Setelah masuk ke dalam sitoplasma sel, DNA harus menembus lagi membran inti sel yang tidak membelah.
"Untuk DNA bisa masuk ke dalam inti sel, menembus dinding inti sel inilah tantangannya. Kalau sel kita sedang membelah, DNA bisa masuk ke dalam inti sel, tapi problemnya adalah sebagian besar sel kita berada dalam keadaan tidak membelah, jadi dinding inti sel masih utuh, inilah tantangan paling besar daripada delivery DNA ke dalam inti sel yang tidak membelah," tuturnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, UI sudah mengembangkan sistem pengantarannya (delivery sistem) dan akan mengujicobakan pemanfaatannya untuk vaksin DNA.
"Kita juga berhasil mengembangkan sistem penghantaran DNA ke dalam sel yang tidak membelah, kita akan coba menggabungkan itu apakah dengan kalau kita gabungkan efisiensi DNA ini menjadi lebih bagus, ini yang ingin kita lihat hasilnya," ujarnya.
Dia menuturkan selain pembuatannya lebih mudah, vaksin DNA dinilai relatif stabil.
"Kalau kita bawa ke mana-mana dia (vaksin DNA) tidak mudah rusak, berbeda dengan protein rekombinan atau dalam bentuk mRNA itu relatif lebih mudah rusak dibanding DNA kalau kena suhu naik turun," ujarnya.
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Misteri DNA, Menyibak Keajaiban Gen pada Manusia
-
5 Anak Artis Lolos PTN 2025, Didominasi Universitas Indonesia
-
CEK FAKTA: Menkes Budi Gunadi Minta Semua Penumpang Pesawat Vaksin TBC, Benarkah?
-
UI Paling Diminati, Tapi Tak Masuk 20 Besar Kampus dengan Penerimaan SNBT Terbanyak
-
CEK FAKTA: Menteri Kesehatan Wajibkan Penumpang Pesawat Vaksin TBC, Narasinya Bikin Heboh!
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
Terkini
-
Dapat Bantuan Kapolri, Begini Pengakuan Sopir Ojol Difabel
-
Zona Nyaman? Tinggalkan! Pakar Asuransi Bongkar Cara "Lompat" Raih Kesuksesan
-
Jurus Indonesia Taklukkan Isu Lingkungan: Tingkatkan Daya Saing Kelapa Sawit di Pasar Dunia
-
Cara Memilih Pomade yang Cocok untuk Jenis Rambut Anda
-
3 Rekomendasi Warna Cat Dinding Nippon Paint Untuk Rumah Minimalis