Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 11 September 2020 | 19:40 WIB
Warga Kampung Garahieum, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, sedang melihat kondisi rumahnya yang ambruk setelah tertiban pohon, Jumat (11/9/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

Junarya menyebut lukanya tidak terlalu parah, hanya ada sedikit darah di dahinya. Tapi, saat melihat ke dapur, ia sontak kaget karena genteng sudah berhamparan di lantai.

"Suami saya yang di depan rumah, saya langsung melihat ke belakang. Saya melihat genteng berserakan di bawah dan bagian batang pohon sudah masuk," sebutnya.

"Saya melihat ternyata pohon yang tua bagiannya jatuh menimpa dapur saya," sebutnya.

Anehnya, Junarya tak mendengar sama sekali ada suara benda yang terjatuh. Seharusnya, kata dia, pohon sebesar itu terdengar lebih keras saat menimpa rumahnya.

Baca Juga: Pasien Corona yang Bunuh Diri di RSD Wisma Atlet Diduga Sulit Adaptasi

"Harusnya ada bunyi gubrak saat pohon itu jatuh. Tapi saya tidak dengar sama sekali seperti ada yang bawa saja tuh pohon, tapi enggak mungkin karena besar," paparnya.

Warga Kampung Garahieum, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, sedang melihat kondisi rumahnya yang ambruk setelah tertiban pohon, Jumat (11/9/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

Numpang di Tetangga

Pantauan SuaraJakarta.id di lokasi, pohon beringin yang memiliki banyak akar itu berdiameter enam centimeter.

Pohon tersebut menjulang setinggi 20 meter. Hanya saja, bagian atasnya sudah rapuh yang kemudian bagian itu menimpa rumah Junarya.

Dapur rumah Junarya sudah tidak beratap lagi. Tempat cuci piring juga hancur, bahkan atap dari kamar mandi sudah melompong.

Baca Juga: Cara Mengatasi Laptop Lemot, Praktis Bisa Dilakukan Sendiri

"Saya mandi menumpang saja ke rumah tetangga. Untuk tidur pun juga demikian karena listrik dimatikan oleh PLN," sebutnya.

Load More