Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 16 September 2020 | 12:39 WIB
Pasukan biru dari Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Jakarta Selatan membersihkan sisa-sisa longsor turap di bantaran kali aliran Jagakarsa yang merusak lima warung makan, Rabu (16/9/2020). [ANTARA/Laily Rahmawaty]

SuaraJakarta.id - Sedikitnya lima warung makan yang berada di bantaran Kali Jagakarsa rusak setelah longsor akibat hujan deras terjadi di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Beruntung tak ada korban jiwa akibat musibah ini. Sebagian besar pemilik warung makan diketahui sudah berjualan di situ sejak tiga bulan lalu.

"Total ada lima warung yang kena. Semuanya warung makan," kata Lia (50) salah satu pemilik warung yang ditemui di lokasi, Rabu (16/9/2020).

"Semua pada take away (bawa pulang). Jadi tidak ada pembeli yang makan ditempat saat kejadian," lanjutnya.

Baca Juga: Longsor di Jagakarsa, Sejumlah Lapak Rumah Makan Terancam Ambruk

Lia menceritakan sesaat sebelum longsor terjadi pada, Selasa (15/9/2020), sudah ada tanda-tanda yang membuat dirinya dan pekerjanya bersiap-siap untuk sesuatu yang tidak memungkinkan.

Sekitar pukul 18.30 WIB, saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut, ubin bagian dapur warung miliknya tampak retak. Lia curiga kenapa bisa retak dan bergeser.

"Karena saya pikir bahaya, jadi saya geser freezer (mesin pendingin) dari dapur. Semua karyawan juga sudah diingatkan enggak usah ke dapur dulu karena udah retak gitu," ujarnya.

Tak lama setelah itu, terdengar bunyi retakan besar yang membuat dapur warung tersebut ambruk. Lia dan pekerjanya berlarian menyelamatkan diri keluar dari warung.

Lia bersyukur kerugian yang dialaminya tidak terlalu besar karena sudah meminimalisir sebelum kejadian dengan memindahkan sejumlah perabotan dapur ke tempat yang aman.

Baca Juga: Gegara Lupa Matikan Kompor, Kebakaran Lahap Tiga Bangunan Dekat RS Siloam

"Paling kompor dan tabung gas yang jatuh, tapi masih bisa diambil lagi karena ada di bawah (lokasi longsor)," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Alam Jakarta Selatan, Junjung, saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa malam, mengatakan longsor yang terjadi merupakan turap yang difungsikan untuk menahan longsor dengan panjang longsoran sekitar 18 meter.

Menurut Junjung, ambruknya turap tersebut dikarenakan hujan yang deras serta usia konstruksi turap yang sudah lama.

Selain itu, letak warung makan yang longsor juga terlalu dekat dengan turap sehingga turut tergerus ke bawah saat terjadi longsor.

"Turapnya sudah lama, tinggi turap sekitar dua meter. Warungnya juga dekat banget dengan ujung turap, seharusnya ada celah beberapa meter," ujar Junjung.

Kekinian pasukan biru dari Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Jakarta Selatan telah melakukan pembenahan dan perbaikan di lokasi longsor, selain petugas, satu unit alat berat beko juga dikerahkan ke lokasi untuk pengerukan material longsor.

Load More