SuaraJakarta.id - Penyebaran Covid-19 pada Klaster Industri di Kabupaten Bekasi kini terus mengalami peningkatan. Hingga kini, sudah ada 41 perusahaan yang digentayangi Corona dengan jumlah pegawai atau buruh yang positif terinfeksi mencapai 608 orang.
Juru Bicara Tim Percepatan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah menyampaikan, bahwa jumlah perusahaan atau klaster industri di wilayah kerjanya memang mengalami peningakatan. Namun, jumlah pasien tergolong rendah.
"Meningkat jumlah perusahaan di mana ada karyawan yang terkonfirmasi Covid-19. Namun jumlah pasien klaster industri tergolong dapat teratasi," kata Alamsyah saat dihubungi Suara.com, Rabu (16/9/2020).
Sebab, jika dilihat pada perbandingan penyebaran virus corona di klaster industri beberapa waktu lalu. Hanya ada 22 perusahaan.
"Jumlah 22 perusahaan, pasien yang ditangani saat itu sebanyak 684 orang. Dan sekarang penyebaran meluas ke-41 perusahaan namun jumlah pasien yang terpapar hanya 608. Angka pasien menurun,” tukas dia.
Saat ini, kata dia, Tim Gugus Tugas terus melakukan opsi pencegahan penularan Covid-19 di kluster industri ini.
Puluhan perusahaan yang telah ditemukan kasus covid-19 itu berada di Kawasan Industri MM 2100 di Kecamatan Cikarang Barat, Kawasan Deltamas di Cikarang Pusat dan Kawasan Jababeka di Cikarang Utara.
Untuk itu, Alam meminta setiap perusahaan benar-benar menerapkan sosial distancing dan physical distancing, baik di area kerja, hingga ke kantin maupun tempat ibadah.
"Terus rutin lakukan penyemprotan disinfektan di area-area banyak orang seperti di kantin, tempat ibadah, pos keamanan," ungkapnya.
Baca Juga: Zona Merah, Pemkab Bekasi Batasi Pegawai yang Masuk Kantor 25 Persen
Ditengah status pandemi Covid-19 ini, Alam meminta agar manajemen perusahaan betul-betul fokus dalam pemantauan kerja para pegawai.
Termasuk pada setiap jam istirahat dimana diperkenankan agar tidak berkumpul pada satu titik.
"(Manajemen) bisa melakukan pengawasan pekerja baik di perusahaan maupun di luar. Seperti adanya catatan buku harian sebagaimana yang diminta Pak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil," imbuhnya.
Untuk diketahui, Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi mengkonfirmasi sebanyak 40 desa di wilayah Kabupaten Bekasi masuk zona merah penyebaran wabah corona atau Covid-19.
Data tersebut sebagaimana laporan yang masuk hingga Selasa 15 September 2020 ini.
Puluhan desa yang masuk zona merah tersebut berada di 14 Kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
Berita Terkait
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
-
Gibran Pilih Mancing Lele di Bekasi, Disindir Keras Politisi PKB: Lebih Baik dari Bung Hatta?
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
BEI Ungkap 13 Perusahaan Siap-siap IPO, Lima Perseroan Miliki Aset Jumbo
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Berapa Kerugian Negara di Dugaan Korupsi Minyak Mentah Pertamina? Ini Kata KPK
-
Siswa Sekolah Rakyat Dibekali 6 Bahasa Asing
-
Sakit Pinggang Menyerang Anak Muda? Fisioterapis Beberkan Cara Ampuh Mengatasinya!
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Orang Toraja Jatuh Miskin Karena Pesta, PMTI: Kami Terluka
-
Kenapa Donald Trump Ancam Serang Nigeria Dengan Kekuatan Militer?