Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 17 September 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi penangkapan kasus prostitusi (capture)

SuaraJakarta.id - MA, seorang janda beranak 3 tewas mengenaskan di sebuah hotel melati. Di leher si janda ada bekas luka gigitan.

Si janda itu dibunuh oleh pacarnya sendiri, Herman. Pembunuhan itu terjadi setelah Herman, lelaki yang berusia 30 tahun, berhubungan intim dengan si janda yang usianya 41 tahun.

Polres Bontang pun menggelar reka adegan pembunuhan di hotel melati Jalan KS Tubun, Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.

Reka ulang adegan tersebut dilakukan pada Selasa 15 September lalu pada pagi hari.
Rekonstruksi dimulai pukul 09.00 Wita yang dipimpin Kanit Reskrim Polres Bontang, Ipda Probo Suja Samhari.

Baca Juga: Faktor Ekonomi, Janda dan Duda Makin Banyak di Merauke

Tampak juga Tim Inafis dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bontang.

Semula Herman menyebut jika mereka memiliki janji ketemuan di sebuah hotel. Setelah sampai di lokasi sekitar pukul 17.00 Wita, keduanya diantar room boy menuju kamar 042 D.

Dari situ lah Herman kemudian memperagakan sebanyak 38 adegan saat menghabisi nyawa janda MA.

Dari berbagai reka adegan yang diperagakan ternyata aksi pembunuhan tersebut mulanya berawal dari adanya ucapan korban yang menyebut jika gigi pelaku seperti drakula.

Karena saat itu setelah selesai keduanya selesai berhubungan seks di atas ranjang. Janda MA menengok lehernya di kaca, dan mendapati ada seperti bekas darah tipis seperti gigitan.

Baca Juga: Rumah Gelap usai Suami Wafat, Kronologi Mayat Janda Tanpa Busana Ditemukan

Kejadian tersebut direct akan terjadi pada adegan ke-7 namun aktivitas berhubungan keduanya tetap dilanjutkan. Hingga kemudian janda MA membicarakan perihal mahar.

Janda MA menyebutkan sederet angka untuk mahar jika mau menikah namun pelaku kemudian hanya terdiam mendengar permintaan korban ini.

Tak mendapat jawaban, janda MA lantas berucap memutuskan hubungan, “Kita tak usah hubungan lagi.”

Herman yang kemudian merasa habis kesabaran dan tak mampu lagi membendung emosi lantas melakukan sejumlah adegan kekerasan kepada janda MA.

Hingga Kemudian korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Untuk memastikan keadaan sang kekasih tepat pada adegan ke-21 Herman kemudian mengecek apakah kekasihnya itu masih hidup atau sudah mati.

Setelahnya baru lah korban membersihkan bekas luka dan memilih untuk kabur meninggalkan lokasi kejadian.

Saat itu pelaku menyebut jika dirinya melakukan hal ini juga atas dorongan sakit hati terhadap korban.

Walau demikian Kanit Reskrim Polres Bontang Ipda Probo Suja Samhari mengatakan, kemungkinan besar akan ada tambahan adegan.

Load More