Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Muhammad Yasir
Senin, 21 September 2020 | 12:59 WIB
Prosesi pemakaman Rinaldi Harley Wismanu di Sasono Loyo, Kapanewon Depok, Sleman, Senin (21/9/2020). (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJakarta.id - Kepolisian kembali mengungkap fakta baru kasus mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (32) di sebuah apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Pelaku mutilasi yang memotong-motong jasad Rinaldi bekerja sebagai tukang ojek.

Dia adalah Djumadil Al Fajar alias DAF (26), Fajar memotong-motong jenazah Rinaldi lalu dibawa ke Apartemen Kalibata City.

Motif pembunuhan itu adalah ekonomi. Fajar tinggal dengan kekasihnya Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) di sebuah kost-kosan.

Mereka terdesak belum membayar kost dan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Baca Juga: Jenazah Korban Mutilasi Dimakamkan, Keluarga: Kami Hanya Bisa Menerima

Pembunuh Rinaldi Harley Wismanu, mayat tewas dimutilasi. (Suara.com/Yasir)

"DAF ini sebenarnya sudah memiliki keluarga tetapi sempat pecah dengan kehadiran LAS ini. Mereka tinggal dalam kostan, terdesak ekonomi untuk membayar kostan dan kehidupan sehari-hari," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/9/2020).

Yusri menyebutkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama tinggal bersama di kostan, mereka hanya mengandalkan penghasilan dari tersangka Atik.

Sedangkan, tersangka Fajar hanya lah seorang pengangguran yang bekerja serabutan menjadi tukang ojek.

"Karena yang bekerja itu adalah LAS sebenarnya. LAS sempat mengajar les untuk mahasiswa/i suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya," ungkap Yusri.

Pembunuh Rinaldi Harley Wismanu, mayat tewas dimutilasi. (Suara.com/Yasir)

Singkat cerita, keduanya lantas berniat untuk melakukan pemerasan terhadap korban. Hingga akhirnya korban pun dibunuh dan dimutilasi serta dikuras habis hartanya.

Baca Juga: Buat Bayar Kos dan Makan, Motif Sejoli Mutilasi Rinaldi jadi 11 Bagian

"Dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan. Awalnya adalah pemerasan pada korban-korban, kemudian mencari, yang terdekat adalah korban yang jadi korban mutilasi ini," beber Yusri.

Load More