Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 21 September 2020 | 21:19 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya. [Foto: Ayobogor.com]

SuaraJakarta.id - Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau langsung Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, yang sempat berstatus siaga satu pada, Senin (21/9/2020) sore WIB.

Kekinian, kata Bima Arya, Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa sudah turun ke level tiga.

Sebelumnya, selama kurang lebih 25 menit, TMA di Bendungan Katulampa berada di siaga satu.

"Sempat bertahan cukup lama (status Siaga 1), sekarang Alhamdulillah sudah turun lagi," kata Bima Arya dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraJakarta.id, Senin malam WIB.

Baca Juga: Bendung Katulampa Siaga 1, Ini 9 Wilayah DKI yang Terancam Banjir Kiriman

Kondisi air di Bendungan Katulampa Bogor, Jawa Barat saat ini, Senin (21/9/2020). [Dok. Katulampa]

Bima Arya mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait status Bendung Katulampa siaga satu pada sore hari.

Lebih jauh, Bima Arya mengingatkan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di 13 kelurahan di bantaran Sungai Ciliwung agar waspada.

"Mohon agar warga Bogor yang berada di lintasan Sungai Ciliwung, ada 13 kelurahan agar waspada," kata Bima Arya.

Adapun 13 kelurahan yang terletak di bantaran Sungai Ciliwung meliputi Sindangrasa, Tajur, Katulampa, Sukasari, Baranangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Tanah Sareal, Bantarjati, Cibuluh, Kedung Badak, Sukaresmi dan Kedung Halang.

Ilustrasi - Pengendara motor melintas diatas jembatan saat tinggi muka air sungai Ciliwung naik di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/1). [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah]

Kendati terjadi penurunan level TMA di Bendungan Katulampa, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap meminta masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Baca Juga: Bendung Katulampa Siaga 1, Ini 5 Wilayah Jaksel yang Berpotensi Kena Imbas

Terlebih hasil dari monitoring prakiraan cuaca BMKG menunjukkan bahwa wilayah Jabodetabek masih berpotensi hujan.

Selanjutnya, masyarakat juga diharapkan untuk tidak terpengaruh dengan segala bentuk informasi yang tidak benar dan berlebihan terkait adanya fenomena alam tersebut dari pihak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Dalam hal ini, BNPB meminta agar masyarakat untuk mengakses dan memperbarui informasi terkini dari pihak-pihak instansi terkait dan pemerintah daerah setempat.

Load More