Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 23 September 2020 | 12:52 WIB
Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat melakukan pembatasan dan memperketat akses masuk menuju kantor bupati Bogor.(Suara.com/Andi)

SuaraJakarta.id - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat melakukan pembatasan dan memperketat akses masuk menuju kantor bupati Bogor. Ini dilakukan setelah empat perkantoran di Bumi Tegar Beriman itu menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Pantauan SuaraJakarta.id, sebelum masuk ke kantor bupati, semua warga atau pegawai di Pemerintah Kabupaten Bogor diwajibkan untuk mencuci tangan dan melakukan pengukur subu tubuh serta melewati bilik disinfektan yang telah di sediakan.

Bahkan, alat pengukur suhu tubuh yang disediakan oleh pemerintah itu semakin canggih, bisa mendeteksi suhu berapa suhu, dan juga bisa mengeluarkan hand sanitizer teknologi.

Bupati Bogor Ade Yasin (Antara)

Petugas keamanan pun berjaga untuk memantau orang yang hendak masuk ke kantor bupati Bogor, agar terlebih dahulu mencuci tangan, dan mengukur suhu tubuh serta melewati bilik disinfektan.

Baca Juga: Satpol PP Soroti Angkringan Viral Tempat Berkerumun dan 4 Berita SuaraJogja

Jika suhu tubuh yang hendak masuk ke kantor bupati Bogor itu diatas 37,5 derajat celcius, maka petugas keamanan akan melarang untuk masuk.

"Wajib pakai masker dan cuci tangan, ukur suhu tubuh dan melewati bilik disinfektan," singkat petugas keamanan Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Nurzaman di lokasi, Rabu (23/9/2020).

Bupati Bogor Ade Yasin. [Antara]

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, sebanyak empat perkantoran di Pemerintah Kabupaten Bogor menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Ke empat perkantoran itu ialah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda), Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) serta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Dari empat kantor pemerintahan tersebut paling banyak pegawainya yang terkonfirmasi Covid-19 di Dinas PUPR delapan orang. Bappenda tiga orang, PDAM dua orang dan yang terakhir di DKPP satu orang.

Baca Juga: Klaster Perkantoran dan Pejabat Positif, Bukti Protokol Kesehatan Lengah

Bupati Bogor Ade Yasin. [Suara.com/Rambiga]

Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah, menjelaskan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Selasa (22/9/2020) kemarin ada sebanyak 45 orang dan 10 orang dinyatakan sembuh oleh tim dokter.

Penambahan kasus tersebut membuat total Covid-19 di Kabupaten Bogor tembus diangka 1.441 orang dengan rincian, 866 dinyatakan sembuh, 48 meninggal dunia, dan 521 masih menjalani isolasi.

"Kemarin ada penambahan sebanyak 45 kasus dan pasien sembuh ada 10 orang," singkatnya.

Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi

Load More