SuaraJakarta.id - Ada-ada saja kelakuan orang-orang yang ditangkap tak pakai masker. Dalam sepekan ini kejadian itu terjadi di dua lokasi di Jakarta dan Bekasi.
Di Bekasi, seorang pria kesal saat terjaring operasi yustisi karena kedapatan tak memakai masker di luar rumah. Bahkan ia mengancam akan hancurkan dunia.
Video kemarahan pelanggar masker itu viral di media social. Salah satunya diunggah akun Instagram @bekasi_24_jam.
Dalam keterangan video, insiden itu terjadi di Jalan Teluk Pucung, Bekasi Utara, Rabu (23/9/2020) kemarin.
Baca Juga: Buntut Panjang Polemik Hukuman Borgol untuk Pelanggar PSBB Bogor
Tampak, pria berkaus biru yang dibonceng seorang pengendara motor diberhentikan salah satu petugas kepolisian.
Petugas pun mengarahkannya ke pos siding di tempat. Saat diarahkan petugas, pria itu tampak kesal.
"Iya saya tahu, ngerti, paham!" tutur pria yang mengenakan buff di leher tersebut dengan ekspresi muka kesal.
Kemudian, pria itu dituntun petugas ke pos polisi untuk menyelesaikan urusan selanjutnya.
Lagi-lagi ia bergumam menumpahkan emosinya.
Baca Juga: Tak Terima Kena Razia Masker, Pria Ini Ngamuk Ancam Bakal Hancurkan Dunia
"Nih dunia ntar gue ancurin nih sekalian," katanya dengan berulang-ulang mengucapkan kalimat tersebut.
Video itu pun viral di medsos. Banyak warganet yang tergelitik dengan ucapan pria yang ingin menghancurkan dunia akibat kesal terjaring operasi yustisi tersebut.
Aksi lainnya terjadi Cakung, Jakarta Timur.
IBC, pria gondrong yang tabrak Satpol PP saat razia masker di Cakung, Jakarta Timur. IBC menabrak anggota Satpol-PP saat tengah melakukan operasi yustisi di kawasan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
Kapolsek Cakung Kompol Satria mengatakan kekinian pihaknya telah membawa IBC ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diperiksa kejiwaannya.
"Benar diduga gangguan jiwa. Saat ini pelaku sudah kami bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan oleh ahli kejiwaan," kata Satria saat dikonfirmasi, Rabu (23/9/2020) kemarin.
Satria menjelaskan indikasi adanya dugaan bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan berawal dari perilaku IBC sesaat terjadinya insiden penabrakan.
Selain itu, saat diperiksa yang bersangkutan juga selalu memberikan keterangan yang berubah-ubah.
"Terlihat dari keterangan yang berubah-ubah dan juga keterangan dari RT RW tempat pelaku tinggal yang mengatakan hal yang sama (diduga gangguan jiwa)," bebernya.
Satria menyampaikan bahwa kekinian pihaknya juga telah menyerahkan anak pelaku yang berusia 10 tahun ke Suku Dinas Sosial Jakarta Kota Timur.
Saat insiden penabrakan itu terjadi, anak tersebut turut bersama pelaku di dalam mobil.
"Untuk anaknya saat ini juga sudah ditangani Sudin Sosial," katanya.
Selain itu anak IBC yang berusia 10 tahun itu diduga korban kekerasan.
Pasalnya, ditemukan sejumlah luka lebam dan sundutan rokok pada tubuhnya.
"Diduga korban kekerasan. Ada luka lebam dan sundutan rokok," kata Satria.
Berdasar keterangan awal, anak tersebut tinggal bersama IBC berdua. Anak tersebut menurut Satria merupakan anak dengan kebutuhan khusus alias autis.
"Untuk anaknya saat ini juga sudah ditangani Sudin Sosial," ujarnya.
Kronologi insiden penabrakan tersebut berawal tatkala personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) sedang melaksanakan operasi yustisi di kawasan Menteng Ujung, Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu (23/9/2020) siang kemarin.
Kemudian, petugas memberhentikan kendaraan mobil Suzuki SX4 dengan nomor polisi B 1594 FVK yang dikemudikan oleh IBC lantaran yang bersangkutan kedapatan tidak menggunakan masker.
Ketika itu, IBC tidak mau berhenti lalu menerobos hingga menabrak salah satu anggota Satpol PP.
Setelah, kendaraan yang dikemudikan oleh IBC pergi sejauh 20 meter akhirnya berhasil diberhentikan oleh anggota yang berada di lokasi.
Namun, IBC sempat menolak saat diminta turun dari mobilnya oleh petugas. Dia bahkan menuding anggota Satpol PP yang ditabrak oleh hanya berakting.
"Apa-apaan itu sampai bergaya-gaya segala, orang nggak ada apa-apa kok," kata IBC seperti dalam video yang beredar di media sosial.
Berita Terkait
-
BisKita Trans Wibawamukti Siap Meluncur, Organda Bekasi Minta Rem Darurat
-
Belum Ada yang Teridentifikasi, RS Polri Kumpulkan Sampel Jenazah Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi
-
Kebakaran Hebat Pabrik di Bekasi, Saksi Ceritakan Momen Mencekam: Teman Saya Jadi Korban
-
Detik-detik Penggerebekan Markas Judol di Bekasi: 10 Pegawai Komdigi Tersangka
-
Putus Sekolah karena Biaya? Kartu Bekasi Maju BN Holik Janjikan Pendidikan Gratis
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
Kesal Diomeli Bini karena Keluar Malam dan Minum-minum, Suami di Pasar Minggu Tega Aniaya Istri Pakai Gunting
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
-
Klarifikasi Pemberitaan PT Asuransi Allianz Life Soal CWIG yang Buka Bantuan Hukum
-
Kacau! Prajurit TNI Lagi Santai Ngopi di Kebayoran Baru Dianiaya Gerombolan Diduga Ormas, Satu Orang Ditangkap
-
Calon Gubernur DKI Pramono Anung Lahir dan Besar di Kediri, Begini Kesehariannya Saat Sekolah