SuaraJakarta.id - Kebutuhan alat pelindung diri (APD) di fasilitas kesehatan (faskes) Kabupaten Tangerang mendesak. Saat ini persediaannya hanya tersisa 30 persen.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Hendra Tarmidzi menyatakan, kebutuhan APD saat ini mendesak untuk perlindungan tenaga kesehatan.
Menurutnya, APD sangat dibutuhkan karena seiring bertambahnya kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang saat ini.
"Stoknya itu APD kurang lebih 30 persen di semua Faskes. Tapi kebutuhannya meningkat karena kasusnya bertambah," ucap Hendra dihubungi Jakarta.Suara.com, Sabtu (26/9/2020).
Baca Juga: Raup Untung Besar, Viral Penjual APD Doakan Pandemi Covid-19 Tak Berakhir
"Makanya terbilang kebutuhan APD ini mendesak karena untuk tenaga kesehatan (nakes)," lanjutnya.
Hendra menyebutkan, Kabupaten Tangerang memiliki 26 Rumah Sakit (RS), 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan 44 Puskesmas.
Semua faskes tersebut baik swasta maupun milk pemerintah, katanya, harus ditingkatkan stok persediaan APD.
"Semua faskes tersebut sudah harus ditingkatkan stok APD persediaannya. Makanya kami perlu melakukan permintaan," ungkapnya.
"Selain swasta, permintaan kami lakukan ke Provinsi Banten dan termasuk pusat," paparnya.
Baca Juga: Kurangi Sampah, Berbagai Inovasi Dikembangkan untuk Mengirit Penggunaan APD
Terpisah, Humas RSUD Kabupaten Tangerang Mohamad Rifki membenarkan kebutuhan APD meningkat, menyusul peningkatan jumlah kasus Covid-19.
"Keutuhan APD jelas meningkat karena kan mengikuti peningkatan jumlah kasus Covid-19. Saat ini stok APD RS untuk 1 bulan ke depan. Jumlah persisnya tidak hafal," sebutnya.
Rifki menyebut, kebutuhan APD di RSUD Kabupaten untuk semua, mulai dari dokter, perawat hingga untuk pegawai lainnya.
Merujuk data situs covid19.tangerangkab.go.id, Sabtu (26/9/2020), jumlah total terkonfirmasi positif Covid-19 yakni 1.413 kasus.
Diketahui, Pemkab Tangerang mendapat bantuan APD dan alat rapid test dari pihak swasta, yaitu Sinar Mas Land, Summarecon Mall Serpong, dan PT Sumber Alfaria Trijaya, kemarin.
Bantuan itu diterima sebanyak 3.600 alat rapid test dan 500 APD. Selebihnya bantuan diberikan berupa bentuk sembako.
Alat Rapid Test
Selain itu, Hendra juga mengungkapkan stok alat rapid test di fasilitas kesehatan (faskes) Kabupaten Tangerang tersisa 500 picis.
Menurut Hendra, jumlah stok alat rapid test yang tersisa 500 picis saat ini tidak akan cukup mengakomodir kebutuhan jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah.
"Alat rapid test kebutuhannya itu 30 ribu-an. Sedangkan saat ini, tersisa 500 alat rapid test di seluruh faskes. Tidak akan cukup jika semakin bertambah kasusnya," ucapnya.
Lebih detail, Hendra menyatakan, dalam sehari faskes setingkat puskesmas rata-rata itu melakukan tracing kepada 10 orang yang berpotensi Covid-19.
Bahkan, lanjutnya, khusus puskesmas yang wilayah kasus tertinggi bisa melakukan tracing sebanyak 50 orang per hari.
"Saat ini memang tidak kesulitan. Hanya saja dalam seminggu stoknya pasti habis di tingkat puskesmas," ungkapnya.
"Wilayah yang banyak kasus Covid-19 ini jadi tantangan. Kasusnya tinggi bisa 50 yang di tracing sama puskesmasnya," lanjutnya.
Karena itu, Hendra mengkhawatirkan jika kasus Covid-19 seiring waktu semakin bertambah akan berpotensi kekosongan total.
"Saat ini tidak ada yang benar-benar habis.Yang dikhawatirkan itu kasusnya meningkat nanti benar kehabisan, jadi pusing sendiri," sebutnya.
"Kalau habis, tidak bisa kerja lagi untuk melakukan tracing kalau alat rapid testnya kehabisan," imbuhnya.
Hendra menuturkan, bantuan alat rapid test yang saat ini diterima baru sekadar dari pihak swasta, yakni sebanyak 3.600 picis.
"Baru 3.600 saja bantuan yang didapat. Katanya mau ada bantuan lagi tapi masih belum jelas," paparnya.
"Bantuan alat rapid test 3.600 ini akan kami distribusikan pada Senin (28/9/2020) ke setiap faskes," sambungnya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Sisa Pagar Laut di Tangerang Kembali Dibongkar KKP
-
Belum Ada Pasal Tipikor Perkara Pagar Laut, Kejagung Kembalikan Berkas Arsin Cs ke Bareskrim
-
Roundup: Arsin Dkk Lolos Jerat Pidana Korupsi di Kasus Pagar Laut?
-
Berkas Pagar Laut Tangerang Dikembalikan, Ini Alasan Bareskrim Tak Masukan Pasal Tipikor
-
Skandal Pemalsuan Sertifikat di Desa Kohod Mengarah ke Korupsi, Kejagung Desak Ini ke Bareskrim
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Jawab Tudingan PSI, Bank DKI Tegaskan Transaksi KJP Plus Tetap Aman
-
Pemprov DKI Salurkan KJP Tahap I ke 43.205 Penerima Baru, Cek Rekeningmu
-
Bukan Sekadar Mal, Konsep Unik Ini Ubah Cara Orang Nongkrong di Gading Serpong
-
Geger di Gedung DPRD DKI Jakarta, Inisial 'NS' Diduga Pelaku Pelecehan, Siapa Dia?
-
Terobosan Transportasi Jabodetabek: Transjakarta Ekspansi Besar-Besaran, Ini Rute-Rute Barunya