Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 27 September 2020 | 12:23 WIB
lustrasi banjir. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pras)

SuaraJakarta.id - Pengamat tata kota, Nirwono Joga menyebut sejauh ini Gubernur Anies Baswedan tak memiliki terobosan baru dalam menangani banjir. Sehingga ia menilai, bencana banjir tahunan di DKI akan semakin parah.

Menurutnya dalam menangani banjir, perlu ada inovasi baru dalam menyiasatinya. Namun Anies disebutnya tak membuat hal baru dan akhirnya banjir sudah terjadi seperti pekan lalu.

"Tidak ada terobosan yang berarti. Artinya Jakarta dan warga yang tinggal di kawasan rawan akan tetap terdampak banjir, dan bisa lebih parah, karena tidak antisipasi yang lebih signifikan," ujar Nirwono saat dikonfirmasi, Minggu (27/9/2020).

Anies sendiri belakangan kerap menyebut program pengerukan waduk dan sungai bernama grebek lumpur. Proyek yang dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) ini menjadi upaya untuk menambah kapasitas tampungan debit air di lokasi.

Baca Juga: Siasat Pemprov DKI Hadapi Banjir Jakarta di Tengah Wabah Pandemi

Kendati demikian, oleh Nirwono, program ini dinilainya bukan sebagai hal baru. Bahkan cara ini sudah ada jauh sebelum Anies menjabat.

Meski terus dikerjakan tiap tahun, banjir masih saja terus terjadi. Karena itu grebek lumpur disebutnya tak akan memberikan dampak signifikan.

"Pengerukan sungai itu memang kegiatan rutinitas yang harus dilakukan ada, tidak ada hujan," tuturnya.

Anies disebutnya tak bisa lagi bersantai untuk menyiapkan pencegahan bahaya banjir. Sebab banjir yang sudah terjadi pekan lalu sudah terjadi dan menjadi bukti peristiwa itu bisa datang lebih cepat.

"Banjir kemarin masih tahap pemanasan sehingga Pemda DKI harus lebih serius membenahinya jika tida ingin banjir besar nanti di Desember atau Januari tagun depan," pungkasnya.

Baca Juga: Suami Terjang Banjir Jakarta Demi Istri Mau Lahiran, Polisi Ikut Tolong

Load More