SuaraJakarta.id - K, ayah dari tersangka vandalisme Satrio Katon Nugroho (18), mengungkap perilaku putranya sebelum ditangkap karena mencorat-coret Musala Darussalam dengan tulisan bernada SARA.
Sang ayah menuturkan, Satrio mengalami gangguan psikis. Gangguan itu sudah berlangsung tiga bulan belakangan ini.
Akibat gangguan psikis itu, dia menuturkan, Satrio menjadi mudah emosi dan menantang orang untuk berkelahi.
"Anak saya sudah pernah berantem dengan orang yang tinggal di Perumahan juga. Kemudian lagi pernah berantem lagi dengan ojek online (Ojol) Grab," ucapnya ditemui di kediamannya di Kabupaten Tangerang, Kamis (1/10/2020).
Baca Juga: Masjid se-Tangsel Siaga 1, Dijaga Ketat Usai Penyerangan Musala Saya Kafir
Sang ayah menceritakan, saat itu Satrio pamit keluar rumah untuk menghilangkan rasa bosan.
Ternyata Satrio keluar untuk menantang Ojol tersebut berkelahi. Tak ada pemicunya.
Driver Ojol itu hanya beritikad baik menolong Satrio yang terjatuh dari sepeda motornya.
"Saat itu Ojol ini hanya ingin menolong niatnya. Karena motor Satrio itu terjatuh. Dan itu dijatuhkan oleh Satrio," katanya.
"Saat mau ditolongin diajak berantem oleh Satrio hingga akhirnya terlibat perkelahian. Anak saya kepalanya berdarah dan saya bawa ke rumah sakit (RS) mendapat tiga jahitan," sambungnya.
Baca Juga: Wamenag Sebut Aksi Vandalisme Satrio di Musala Darussalam Cemarkan Islam
"Makanya enggak pernah lapor polisi meski saya tahu anak saya luka. Kenapa? Karena anak saya yang menantang," tambahnya.
Bawa Satrio Berobat
Pihak keluarga, kata sang Ayah, juga telah berusaha membawa Satrio berobat. Mulai dari pengobatan alternatif hingga ke psikolog.
"Saya sudah berupaya mengobati Satrio. Pertama di perobatan alternatif di wilayah Tangerang Selatan. Tiga kali berobat tak ada perubahan," jelasnya.
"Kemudian saya punya inisiatif mengajak Satrio berobat ke psikolog di Rumah Sakit Mayapada. Kata psikolog, dia nggak bisa gambar dan tak bisa mengeluarkan jati diri," paparnya.
Hingga terakhir, lanjutnya, Satrio diajak berobat ke hypnoterapi. Sayang, baru mau kedua kalinya berobat ke sana, peristiwa vandalisme itu terjadi.
"Kenapa saya selalu mengajak anak saya berobat, dia orangnya selalu emosi, bicaranya melantur tidak masuk akal," ungkapnya.
"Beberapa kali saya mencoba luruskan tapi tetap pada pendiriannya itu," lanjutnya.
Cekik Ibu
Imbas gangguan psikis yang diidap Satrio tak hanya berdampak pada orang lain. Sang ibu kandung juga terkena imbasnya.
Diungkapkan sang ayah, Satrio sempat mencekik ibundanya. Peristiwa itu terjadi pada Senin (28/9/2020), atau sehari sebelum peristiwa vandalisme itu terjadi.
"Istri saya sampai ditolongi sama tetangga karena dicekik dengannya. Jadi seperti itu dia selalu emosi, menggeram sambil nafasnya itu terengah engah," sebutnya.
Berdasarkan pengakuan Satrio kepada keluarga, alasan dirinya mencekik ibunya karena darah ibunya halal.
"Dia mencekik ibunya karena menganggap darah ibu itu halal. Saya sering meluruskan ucapannya, tapi tetap pada pendiriannya," sebutnya.
"Kemudian dia selalu berbicara bisa mengundang seseorang melalui batin. Padahal tidak terjadi sama sekali. Dan nggak masuk akal," sambungnya.
Konten di YouTube
Selain itu, sang ayah tak menampik bila putranya itu sering sekali menonton film kisah-kisah Nabi melalui platfrom media sosial YouTube.
"Saya di rumah pasang Indihome. Dia memang senang menyetel film tentang kisah-kisah Nabi, salawatan. Itu sudah lama disukainya," sebutnya.
Karjono menuturkan, film kisah Nabi hingga mendengarkan musik salawat dilakukannya di dalam kamar.
"Dia juga sering main Instagram sambil dengerin musik salawatan. Tapi itu juga menantang orang untuk berantem di Instagram," paparnya.
Sementara itu, ibunda Satrio berinisial A, mengungkap putranya memang sudah lama menyukai film kisah Nabi.
Bahkan, kata dia, anaknya itu juga sering rajin salat lima waktu dan puasa sunnah.
"Sebenarnya Satrio rajin salat lima waktu, puasa Senin-Kamis. Tapi sejak tiga bulan terakhir itu, malam Idul Adha berantem itu, sudah tidak mau lagi dengan Salat," paparnya.
Ibunda menyebut, selama tiga bulan terakhir itu juga sudah sering berupaya mengingatkan anaknya untuk salat. Tapi jawaban yang diberikan tidak mengenakan.
"Ketika diingatkan salat, dia malah menjawab kalau saya salat nanti masuk neraka jahanam. Kemudian anak keturunan saya bisa sengsara kalau salat," ucapnya sambil menirukan perkataan anaknya itu.
Diberitakan sebelumnya, Satrio Katon Nugroho melakukan aksi vandalisme di Mushola Darussalam yang berada di Perumahan Villa Tangerang Elok, Kecamatan Pasar Kemis, Selasa (29/9/2020) lalu.
Dia mencorat-coret dinding serta ubin musala tersebut dengan berbagai tulisan menggunakan pilox hitam.
Diantaranya tulisan "Anti Islam" dan "Anti Agama" sampai "Saya Kafir". Tak cuma itu, Satrio juga mencoret serta menyobek Al Quran yang ada di musala tersebut.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Gibran Tak Lagi Bagi-bagi Susu karena Ditegur? Netizen Timpali Cuitan Hensat: Lagi Sibuk Hapus Postingan Fufufafa
-
Gibran Buka 'Lapor Mas Wapres', Pengamat: Jangan Seperti Pemberi Harapan Palsu
-
Wanti-wanti Gibran usai Buka Layanan "Lapor Mas Wapres," Hensat: Jangan Cuma Hype Awal Saja, tapi...
-
Dituding Jauh dari Agama, Ini 5 Kontroversi Devano Danendra Anak Iis Dahlia
-
Habiskan Rp36 Juta untuk Mabuk-mabukan dalam Semalam, Uang Jajan Devano Danendra Sentuh Dua Digit
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja