SuaraJakarta.id - Empat pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor, Jawa Barat, terkonfirmasi positif corona, Jumat (2/10/2020). Kantor Kejari Kota Bogor pun lockdown untuk sementara waktu.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, empat pegawai yang terkonfirmasi positif corona berdasarkan informasi dari Kejari Kota Bogor.
Pihaknya juga telah mendapatkan data siapa saja pegawai yang sempat kontak erat dengan empat pegawai positif Covid-19 tersebut.
"Kami sudah mendapatkan list (nama-nama) siapa saja yang sempat kontak erat," ujarnya Dedie.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Mini Lockdown Lebih Efektif dari PSBB, Ini Alasannya
Eks anggota Komisi Anti Rasuah ini menyebutkan, ada 20 orang yang sempat kontak erat dan langsung menjalani program swab hari ini.
"Ada 20 orang yang langsung kita ikutkan program swab hari ini," ucapnya.
Pihak Kejari Kota Bogor, kata Dedie, akan melakukan penutupan untuk sementara, dimulai Jumat-Selasa (2-6 Oktober 2020).
"Jadi kemungkinan apakah Selasa-nya buka atau Rabu, yang pada intinya hari Jumat ini dan Selasa tidak ada layanan. Kita tracking yang pernah kontak erat dengan pasien Covid-19, apakah lingkaran keluarga atau yang lainnya juga," jelasnya.
Terkait proses terpaparnya, lanjut Dedie, berdasarkan keterangan pegawai tersebut, ketika itu melakukan aktivitas persidangan dan pemeriksaan.
Baca Juga: 1.767 Kasus Baru Dalam Sehari, Yordania Bersiap Lakukan Lockdown Total
"Kemungkinannya dari aktivitas kejaksaan melakukan persidangan atau proses pemeriksaan," imbuhnya.
Dari keempat pegawai positif Corona ini ada satu yang merasakan gejala, sebelum dinyatakan positif dan langsung dilakukan swab minggu lalu, ternyata hasilnya positif.
Saat ini Pemerintah Kota Bogor sedang mengintruksikan kepada Kejari Kota Bogor untuk membentuk satgas Covid-19.
"Klaster perkantoran ini jadi yang selalu kita khawatirkan, karena sistem sirkulasi udara maupun ventilasinya yang kurang baik. Saya juga sudah meminta kepada Kejari untuk membentuk Satgas kedepannya. Karena di Kejaksaan itu setiap minggunya ada pembayaran tilang yang jumlahnya cukup banyak, dan ini salah satu faktor risiko yang harus dimaksimalkan," tukasnya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi
Berita Terkait
-
Darurat Polusi Udara! Punjab Pakistan Lockdown, Sekolah dan Aktivitas Luar Ruangan Dilarang
-
SMPN 8 Tangerang 'Lockdown' Dua Minggu Buntut Puluhan Siswa Sakit Cacar, Ketua IDI Ingatkan Hal Ini
-
Viral Dokter Tifa Klaim Akan Ada Lockdown Gegara Pandemi 2.0 di 2023, Netizen Siap Lapor Polisi
-
5 Fakta Menarik tentang Barbeque, Paling Sering Diadakan di Dua Negara Ini!
-
Merasa Keputusannya Benar dengan Tidak Lockdown Selama Pandemi, Jokowi: Kalau Gak Kita Sudah Runtuh
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Apakah Samsung S23 FE Memiliki Zoom 100x? Ini Dia Penjelasan Lengkap dengan Keunggulan Kamera yang Dimilikinya
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting