Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 03 Oktober 2020 | 19:15 WIB
Ilustrasi - Pembatas zona merah di depan tower tujuh RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

SuaraJakarta.id - Jumlah kasus positif corona di Kota Bogor, Jawa Barat terus mengalami peningkatan, Sabtu (3/10/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyampaikan, ada penambahan kasus positif corona pada hari ini sebanyak 27 orang.

Retno juga menyampaikan kasus pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh oleh tim dokter juga ada penambahan sebanyak 12 orang.

"Hari ini ada penambahan kasus baru terkonfirmasi sebanyak 27 orang, dan dinyatakan sembuh ada 12 orang," ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi Kasus Covid-19 Naik, Bima Arya Minta 8 RS Tambah Tempat Tidur

Ia menjelaskan, dengan penambahan kasus baru itu membuat jumlah kasus Covid-19 di Kota Bogor saat ini sebanyak 1.333 kasus.

Rinciannya 47 pasien meninggal, 909 pasien dinyatakan sembuh dan 377 yang masih menjalani isolasi baik mandiri maupun di rumah sakit.

"Ada sebanyak 377 pasien positif Corona di Kota Bogor yang menjalani isolasi," jelasnya.

Perawat pasien COVID-19. (dok pribadi)

Sementara, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, saat ini Kota Bogor berada di zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus Corona.

Ada tiga catatan khusus dari evalusai beberapa waktu lalu setelah Kota Bogor zona merah kembali.

Baca Juga: Bertambah Lagi, Total 7 Pegawai di Kejari Kota Bogor Positif Covid-19

Pertama, kata Bima, meningkatnya angka kematian, kedua menurunnya sedikit angka kesembuhan, dan ketiga keterisian ruangan di rumah sakit rujukan semakin tinggi.

"Ada tiga hal yang menjadi catatan zona merah, pertama meningkatnya angka kematian, kedua menurunnya sedikit angka kesembuhan, dan ketiga keterisian ruangan di rumah sakit rujukan semakin tinggi," jelasnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengunjungi RS Hermina di Kota Bogor, Rabu (2/9/2020). [ANTARA/Riza Harahap]

Bahkan ia juga menyampaikan, dari tiga indikasi yang menjadi alasan Kota Bogor menjadi zona merah adanya kematian sebanyak 80 persen dari komorbid (penyakit penyerta) pasien corona.

Kemudian tingkat kematian tertinggi ada di laki-laki dan usia produktif yang mendominasi kasus positif Corona di Kota Hujan tersebut. Namun ada tren meningkat dari anak-anak yang terpapar kasus Covid-19.

"Kita menemukan data dari angka kematian yang ada, sebagian besar itu 80 persen komorbid bahwa orang penyaki bawaan memiliki resiko lebih tinggi dan tren meningkatnya kasus positif anak-anak," pungkas Wali Kota Bogor Bima Arya.

Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi

Load More