SuaraJakarta.id - Jumlah kasus positif corona di Kota Bogor, Jawa Barat terus mengalami peningkatan, Sabtu (3/10/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyampaikan, ada penambahan kasus positif corona pada hari ini sebanyak 27 orang.
Retno juga menyampaikan kasus pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh oleh tim dokter juga ada penambahan sebanyak 12 orang.
"Hari ini ada penambahan kasus baru terkonfirmasi sebanyak 27 orang, dan dinyatakan sembuh ada 12 orang," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan penambahan kasus baru itu membuat jumlah kasus Covid-19 di Kota Bogor saat ini sebanyak 1.333 kasus.
Rinciannya 47 pasien meninggal, 909 pasien dinyatakan sembuh dan 377 yang masih menjalani isolasi baik mandiri maupun di rumah sakit.
"Ada sebanyak 377 pasien positif Corona di Kota Bogor yang menjalani isolasi," jelasnya.
Sementara, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, saat ini Kota Bogor berada di zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus Corona.
Ada tiga catatan khusus dari evalusai beberapa waktu lalu setelah Kota Bogor zona merah kembali.
Baca Juga: Antisipasi Kasus Covid-19 Naik, Bima Arya Minta 8 RS Tambah Tempat Tidur
Pertama, kata Bima, meningkatnya angka kematian, kedua menurunnya sedikit angka kesembuhan, dan ketiga keterisian ruangan di rumah sakit rujukan semakin tinggi.
"Ada tiga hal yang menjadi catatan zona merah, pertama meningkatnya angka kematian, kedua menurunnya sedikit angka kesembuhan, dan ketiga keterisian ruangan di rumah sakit rujukan semakin tinggi," jelasnya.
Bahkan ia juga menyampaikan, dari tiga indikasi yang menjadi alasan Kota Bogor menjadi zona merah adanya kematian sebanyak 80 persen dari komorbid (penyakit penyerta) pasien corona.
Kemudian tingkat kematian tertinggi ada di laki-laki dan usia produktif yang mendominasi kasus positif Corona di Kota Hujan tersebut. Namun ada tren meningkat dari anak-anak yang terpapar kasus Covid-19.
"Kita menemukan data dari angka kematian yang ada, sebagian besar itu 80 persen komorbid bahwa orang penyaki bawaan memiliki resiko lebih tinggi dan tren meningkatnya kasus positif anak-anak," pungkas Wali Kota Bogor Bima Arya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi
Berita Terkait
-
Bye-bye Angkot Tua! Bogor Siap Bebaskan Diri dari Kemacetan Mulai 2026
-
Kabar Duka: Balita Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor Meninggal, Total Korban Jiwa Jadi 5 Orang
-
IHSG Jatuh, Tapi Ada yang 'Pesta Pora'
-
Buah Hati Jalani Pengobatan Thalasemia, Program JKN Jadi Harapan Vinne
-
Wali Kota Bogor Usul Kuliner Bogor Tampil hingga ke Wilayah Pesisir Jakarta
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?
-
5 Jebakan Psikologis Beli Sekarang Bayar Nanti yang Bikin Boros
-
7 Sepatu Lari Pintar untuk Analisis Lari Lebih Akurat, Solusi bagi Pelari Modern