SuaraJakarta.id - Sejumlah faktor mulai dari gaya hidup, pola makan, hingga berat badan bisa membuat Anda memiliki risiko lebih tinggi terserang kanker payudara. Apa saja?
Data ini diungkap Dokter Spesialis Penyakit Dalam sub spesialis Hematologi-Onkologi Medik, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP yang juga menemukan berbagai faktor bawaan atau yang tidak bisa diubah menambah risiko pertumbuhan kanker di payudara.
"Faktor risiko yang tidak bisa diubah, usia tentunya, payudara yang padat sehingga untuk di mammogram aja sulit, usia menstruasi yang amat dini tidak bisa kita ubah," ujar Prof. Aru dalam diskusi bersama Yayasan Kanker Indonesia dan Kalbe beberapa waktu lalu.
Alasan kepadatan payudara meningkatkan risiko kanker, ini karena saat discan menggunakan mammogram, jaringan kanker banyak tertutupi oleh jaringan penahan payudara (fibrosa), dan jaringan kelenjar penghasil susu (lobus) sehingga kanker tidak terdeteksi.
Adapun risiko kanker payudara yang tidak bisa diubah menurut Prof. Aru, sebagai berikut:
- Usia
- Payudara padat
- Usia menstruasi lebih awal
- Riwayat kanker di keluarga
- Usia menopause lebih cepat
- Memiliki mutasi 2 gen kanker BRCA 1 dan BCRA 2
Risiko kanker payudara yang bisa diubah, sebagai berikut:
- Merokok dan alkohol berkontribusi 30 persen.
- Makanan baik dan tidak baik, berkontrisbusi 30 hingga 35 persen.
- Polusi dan radiasi di udara, hanya 1 persen.
- Pekerjaan yang meningkatkan risiko karena paparan bahan kimia, 2 persen.
- Pernah mendapatkan terapi hormon yang bisa dicegah dan diatur, 18 hingga 20 persen.
- Penyakit infeksi kronik, seperti kanker hati, hepatitis, kanker serviks, dan sebagainya sebesar 18 hingga 20 persen.
"Data juga menunjukkan, perempuan yang melahirkan di usia jauh lebih muda, lebih berisiko kanker payudara, pemakaian alat kontrasepsi, pemakaian hormon dengan tujuan medis yang lain," tutup Prof. Aru.
Berita Terkait
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Momen Emosional Angelina Jolie, Nangis di Depan Publik Kenang Pesan Ibunya Soal Kanker
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Indomie Soto Banjar Mengandung Zat Pemicu Kanker? Ini Kata Otoritas Taiwan dan BPOM
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Rizky Ridho Hengkang? Pelatih Persija Buka Suara Soal Transfer ke Luar Negeri
-
11 Ilmuwan BRIN Masuk Top 2% World Ranking Scientist
-
Coretax Masih Bermasalah? DPR Minta Pemerintah Prioritaskan Kemudahan Bayar Pajak
-
Festival Jazz Tertua di Asia Tenggara Kembali Guncang Jakarta 2025
-
Jakarta Siaga Rabies: 13.500 Hewan Sudah Disteril, Kucing Jadi Prioritas!