SuaraJakarta.id - Bangun Siregar memiliki pengalaman yang tidak akan pernah dilupakannya seumur hidup saat dinyatakan terjangkit virus Corona. Bagaimana tidak, pengalaman itu membuatnya menjadi ingat akan mati.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, Komandan Kodim (Dandim) 0510 Tigaraksa berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) itu menjalani isolasi di Hotel Yasmin pada 25 September lalu.
Hotel Yasmin memang disiapkan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk merawat pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala.
"Saat masuk ke Hotel Yasmin suasana seperti mencekam. Saya sudah berpikir buruk, sudah keingat mati saja karena corona," ujarnya saat ditemui Suara.com di kantornya, Senin (12/10/2020).
Pikiran akan mati terus terbayang di kepala. Bahkan, bapak empat anak ini merasa cemas tak bisa bertemu lagi dengan keluarga hingga rekan sejawat.
"Dua hari saya berpikir buruk terus di Hotel Yasmin. Saya cemas pertemuan dengan keluarga, bupati, menjadi yang kemarin-kemarin saja," ungkapnya.
Namun sebagai seorang tentara dan juga komanda, Bangun tak mau larut dalam perasaan cemas itu. Berkat dukungan keluarga hingga timbul tekad kuat, ia mencoba untuk sembuh.
Langkah pertama yang dilakukannya membuat dirinya selalu dalam suasana hati senang. Suasana kebatinan itu diciptakan selama menjalani isolasi.
"Covid itu belum ada obatnya. Jadi, yang pertama saya tanamkan adalah hati senang. Caranya, kalau saya mendengarkan musik," tuturnya.
Baca Juga: DPRD Klaim Tolak Omnibus Law, Mahasiswa: Jangan Cari Panggung Pak
"Saya pasang musik yang saya sukai, reggae, RNB dan lainnya di kamar. Hal itu mengobati suasana kebatinan. Kalau enggak gitu stres," sambungnya.
Bangun menuturkan, mendengarkan alunan musik merupakan hal yang juga diterapkan dalam kegiatan olahraga bersama para pasien lainnya.
"Saya yang aplikasikan dalam kegiatan olahraga setiap pagi dan sore itu juga diselingi dengan musik. Saya pasang musik poco-poco untuk mengiringi," tuturnya.
"Jadi selain kita mendapat terapi dengan badan dijemur dan olahraga, hati tetap senang karena ada alunan musik. Dan saya melihat mereka menikmati, tidak ada rasa cemas," paparnya.
Suasana Kekeluargaan
Saat menjalani isolasi di Hotel Yasmin, Bangun membuang statusnya sebagai orang nomor satu di Kodim Tigaraksa.
"Saya memposisikan diri saya bukan sebagai komandan. Tapi saya sebagai warga biasa sama dengan mereka. Jadi membaur dan menciptakan suasana kekeluargaan," sebutnya.
Bangun menuturkan, rutinitasnya selama di Hotel Yasmin selalu melakukan kegiatan yang menyenangkan. Bahkan merumpi juga jadi bagian kegiatannya.
"Kadang saja di sana saling tanya mencari pasien yang sempat gabung kegiatan, tapi tidak ada. Pasien itu ke mana tuh, sudah lulus (sembuh) ya dari Yasmin. Sambil ketawa-tawa," paparnya.
Bangun melakukan isolasi di Hotel Yasmin selama delapan hari. Dia dinyatakan sembuh setelah hasil swab menunjukkan negatif.
"Saya tentara pertama yang diisolasi disitu. Karena rasa kekeluargaaan erat, saya dinyatakan sembuh dan boleh pulang, rasanya berat," tuturnya.
"Akhirnya saya pulang ke rumah menjalani isolasi di rumah karena saran dokter. Selama 3 hari di rumah sampai saya tugas lagi di tanggal 6 itu mengamankan aksi demo buruh," imbuhnya.
Jangan Isolasi di Rumah
Menurut Bangun, masyarakat seharusnya tidak perlu merasa khawatir yang terlalu berlebihan jika menjalani isolasi di Hotel Yasmin.
"Saran saya ke Yasmin, karena di rumah itu belum tentu bisa disiplin. Di Yasmin kita pasti bisa disiplin karena ada kegiatan di sana dan ada kekeluargaan," tuturnya.
"Kalau fasilitas jangan ditanya. Di Yasmin, enak tempa tidurnya empuk, ada TV, Wifi, dan lainnya. Jadi mending di Yasmin daripada di rumah takut menularkan," sebutnya.
Gejala Pegal dan Mati Rasa
Bangun menjelaskan kronologi ia merasakan gejala terinfeksi Corona. Seperti badan pegal hingga mati rasa. Hal itu dirasakan sampai berhari-hari.
"Yang saya rasakan pegal-pegal seluruh tubuh. Itu dua hari. Di hari ketiga saya enggak bisa cium bau, padahal udah di semprot parfum," paparnya.
"Saya di situ sudah ada rasa kena Corona. Saya langsung memutuskan untuk swab mandiri. Dan hasilnya benar dugaan saya positif," lanjutnya.
Uniknya, saat ketahuan hasil test swab positif, Bangun menceritakan hal itu kepada Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
"Selain pertama dengan keluarga, saya kasih tahu ke bupati. Izin pak saya positif. Jangan ketemu saya dulu yah. Saya juga mau isolasi," paparnya.
"Awalnya saya juga malu ngomong seperti itu. Karena status saya pejabat publik. Tapi yah sudah dicoba untuk tegar," sambung pungkas Bangun Siregar.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Buruan! 10 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair ke Akun DANA Kamu
-
Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B
-
Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik: Makin Praktis!
-
Dasco Langsung Eksekusi: Layanan Jantung BPJS di Tangerang Tembus Usai Satu Panggilan Telepon
-
7 Tren Sneakers yang Nilainya Turun di Akhir 2025, Solusi untuk Kamu yang Ingin Jual