Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 15 Oktober 2020 | 11:29 WIB
Warga melintas di trotoar jalan Sudirman, Jakarta, Senin (14/9). [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut pelanggaran penggunaan masker terus terjadi di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun, belakangan jumlahnya diklaim menurun.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin mengatakan, terjadi penurunan 60 persen pelanggaran masker saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi ke PSBB ketat. Ia lantas menilai masyarakat sudah mulai patuh pada aturan ini.

"Mendekati 60 persen penurunan (pelanggaran masker). Dari situ kita bisa lihat bahwa masyarakat memang sudah disiplin," ujar Arifin saat dikonfirmasi, Kamis (13/10/2020).

Masa PSBB transisi sebelum pengetatan disebut Arifin sebagai titik paling banyak pelanggaran masker. Sebab, hanya dalam satu pekan saja, bisa ada 20 ribu lebih pelanggaran.

Baca Juga: Terjaring Razia Masker, Respons Pria Tua Ini Buat Petugas Terdiam

"Dalam satu minggu, di era fase PSBB transisi penindakan masker pernah mencapai 20.000 lebih dalam satu minggu," katanya.

Namun begitu diperketat selama satu bulan, pelanggaran masker berkurang. Dalam satu pekannya PSBB ketat, hanya ada 9.000 pelanggaran masker.

"Artinya terkait penindakan masker ini sudah terjadi penurunan. Berapa persen itu dari 20.000 lebih ke 9.300-an, mendekati 60 persen," katanya menambahkan.

Saat ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memutuskan untuk kembali menerapkan PSBB transisi. Kegiatan masyarakat yang sempat dibatasi mulai diperlonggar.

Baca Juga: Selama PSBB Pengetatan, Pemprov DKI Tutup Sementara 190 Perusahaan

Load More