Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 15 Oktober 2020 | 14:32 WIB
Ilustrasi - Ratusan demonstran yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) berunjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja di Alun-alun Serang, Banten, Rabu (14/10/2020). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]

SuaraJakarta.id - Sekitar 1.000 orang buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) berniat melanjutkan aksi penolakan UU Cipta Kerja di Jakarta Pusat, siang ini.

Buruh tersebut akan berkumpul di Kawasan Industri Pulogadung, Kawasan Industri KBN Cakung, Kawasan Industri KBN Marunda, Jembatan Layang Pasar Rebo dan Waduk Pluit.

Menyikapi rencana aksi buruh tolak UU Cipta Kerja itu, aparat gabungan bersiaga melakukan pengamanan di lima lokasi titik kumpul buruh tersebut di Jakarta Timur (Jaktim).

"Kita sudah tempatkan anggota untuk pengamanan bila ada aksi buruh di lokasi tersebut," kata Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan, dilansir dari Antara, Kamis (15/10/2020).

Baca Juga: Kericuhan Pecah Tak Bisa Masuk Mabes Polri, Gatot Nurmantyo Buka Suara

Ilustrasi - Ratusan demonstran yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) berunjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja di Alun-alun Serang, Banten, Rabu (14/10/2020). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]

Steven belum memastikan apakah buruh tersebut akan bergerak ke Jakarta Pusat atau hanya menyampaikan aspirasi mereka di wilayah Jaktim.

"Siang ini belum ada massa, anggota kita masih bersiaga di lapangan," ujarnya.

Koordinator Lapangan GBJ, Zaenal Abidin, dalam surat pemberitahuan unjuk rasa kepada polisi, mengemukakan aksi tersebut berkaitan dengan penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja.

"Aksi ini adalah pernyataan sikap kami kepada pemerintah agar Undang-Undang Omnibus Law dibatalkan," katanya.

Ilustrasi - Ratusan demonstran yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) berunjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja di Alun-alun Serang, Banten, Rabu (14/10/2020). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]

Buruh GBJ meminta izin dari kepolisian untuk menggelar aksi pada 15-22 Oktober 2020 dengan mengerahkan maksimal 1.000 orang anggota.

Baca Juga: Dituntut Klarifikasi Tudingan SBY Dalang Demo, Mahfud MD: Macam Apa?

Load More