SuaraJakarta.id - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mengungkapkan ada banner tulisan "turunkan Jokowi' saat deklarasi KAMI. Itu lah awal KAMI selalu dituduh ingin gulingkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu diceritakan Gatot dalam menjawab pertanyaan Refly Harun di kanal Youtube, dikutip Kamis (15/10/2020).
Gatot Nurmantyo pun merasa aneh dengan tudingan itu. Sebab untuk menggulingkan kekuasaan, dia perlu punya pasukan. Saat ini Gatot ngaku tak punya anak buah dan sudah jadi rakyat biasa, mana ada kekuatannya.
Mantan Panglima TNI itu menjawab pertanyaan soal dicurigai menjatuhkan pemerintahan sah bersama dengan tokoh lain seperti Din Syamsuddin.
Baca Juga: Dipamerkan Polisi Depan Media, Petinggi KAMI Syahganda Pekik Merdeka
Gatot mengaku saat ini dia hanyalah rakyat biasa selepas pensiun dari dinas TNI.
Walaupun dia terakhir menjabat Panglima TNI, tapi dia kini mengaku tak punya anak buah seperti di TNI yang bisa dikomandoi.
“Saya dan Prof Din itu punya apa? Saya sudah rakyat biasa pensiunan tentara, Prof Dinbukan Ketua Muhammadiyah. Saya tidak punya anak buah, bagaimana caranya menggulingkan gitu?” ujarnya.
Selain mengklaim sudah tak punya kekuatan organik, Gatot menagih, apakah selama ini dia bermanuver yang mengindikasikan akan menggulingkan pemerintahan? Kan tidak ada, kata Gatot.
Presidium KAMI itu mengungkapkan awal mula dia dituding mau menggulingkan pemerintahan karena ada perbuatan iseng orang dalam deklarasi KAMI pada 18 Agustus 2020.
Baca Juga: Kenakan Baju Tersangka, Syahganda Nainggolan Teriak Merdeka
Jadi di tengah deklarasi di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, ada banner provokatif yang bernada menggulingkan pemerintahan Jokowi.
“Ini permaslahannya sejak pertama KAMI deklarasi di Tugu Proklamasi, tiba-tiba ada banner ‘turunkan Jokowi’. Itu langsung dicap, yang masang siapa saya nggak tahu,” ujarnya.
Nah setelah munculnya banner itu, kegiatan KAMI sering dikambinghitamkan sebagai biang rusuh.
Gatot mengakui KAMI memang berorientasi kekuasaan dan politik. Namun beda lho fokus dan arah perjuangannya dengan partai politik.
Gatot memastikan meski orientasi KAMI adalah kekuasaan dan politik, namun organisasi moral ini hadir bukan untuk merebut atau mendongkel kekuasaan pemerintahan Jokowi saat ini.
Presidium KAMI itu juga mengakui KAMI sudah banyak dicurigai berbagi hal. Malahan pentolan KAMI dituding ingin menjatuhkan pemerintahan saat ini.
Dalam perbincangan dengan Refly Harun, Gatot mengakui terang-terangan KAMI hadir memang orientasinya kekuasaan dan politik.
“Ya memang gerakan kita ini untuk kekuasaan, dalam arti siapapun yang berkuasa kita berikan input, masukan agar sama dengan apa yang dicita-citakan rakyat yang ingin Indonesia maju dan demokrasi ditegakkan. Bukan kekuasan untuk KAMI, tapi untuk seluruh masyarakat,” jelas Gatot.
Selain itu, Gatot mengakui KAMI juga berorientasi politik, yaitu politik langit. Ini adalah fokus politik yang tak berambisi dan bernafsu mengejar kekuasaan.
“Kalau dikatakan politik, ya memang politik tapi politik langit. Kita bergerak dalam kebenaran bukan kebenaran manusia tapi kebenaran yang hakiki. Politik langit hanya kejar ridha Allah SWT,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Zara Tak Pulang saat Lebaran, Netizen Kaitkan dengan Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Disebut Sumber Kutukan, Syahganda Tantang Prabowo 'Sikat' Pembeking Cukong Sawit Pakai Militer: Kirim Semua ke Penjara!
-
Ulasan Film Angel: Kami Semua Punya Mimpi, Sekuel dari My Idiot Brother
-
Cek Fakta: Ancang-ancang Kabinet Prabowo, Ada Nama Rocky Gerung dan Gatot Nurmantyo
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Tarif Baru Sempat Bikin Kaget, Biaya Konsumsi Air PAM Jaya di Apartemen Bakal Dihitung Per Unit
-
Asal Jalan Ditutup, Dishub DKI Sebut JLNT Aman Dilintasi Pesepeda
-
Warganet Ngeluh Sepeda Hilang Saat Diparkir di Stasiun, MRT Janji Perbaiki Prosedur Keamanan
-
Pemprov DKI Pikir-pikir Polisikan Pelaku Pencuri Pelat Besi JPO Daan Mogot
-
Dua Hari Gelar Tenda, 15 Orang Demo di Depan Balai Kota Minta Dirut Bank DKI Dicopot