Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 20 Oktober 2020 | 16:22 WIB
Fasilitas umum (fasum) Halte Transjakarta Bundaran HI dibakar massa aksi demo, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Sejumlah fasilitas umum (fasum) seperti halte dan tempat lainnya kerap menjadi bulan-bulanan massa saat unjuk rasa di Jakarta belakangan ini.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun berharap kejadian ini tak lagi terulang ke depannya.

Saat ini juga sedang berlangsung aksi unjuk rasa memperingati satu tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya sudah meminta penjagaan ketat terkait fasum seperti Halte TransJakarta.

Baca Juga: Wagub Riza: Demonstrasi Adalah Pilihan Terakhir

Halte TransJakarta Sarinah dibakar. (Suara.com/Fakhri)

Polisi dan TNI diminta bersiaga menjaganya agar tak lagi dirusak massa aksi.

"Ya kami sudah koordinasi dengan pihak keamanan aparat keamanan untuk membantu menjaga tempat-tempat agar tidak dirusak oleh pihak-pihak tertentu," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/10/2020).

Kejadian pembakaran halte dan merusak fasum sendiri sudah memberikan dampak kerugian pada pihaknya. Ia meminta aparat keamanan ditempatkan di fasilitas tersebut.

"Ada kita sudah minta ada penempatan aparat keamanan (di fasum)," pungkasnya.

Kondisi halte TransJakarta di Bundaran HI setelah dibakar massa saat demo tolak Omnibus Law, Kamis kemarin. (Suara.com/Stephanus Aranditio)

Diketahui, saat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja, sejumlah proyek Pemprov DKI, sepeda sewa, dan puluhan Halte TransJakarta dibakar massa aksi. Perbaikannya butuh waktu beberapa hari untuk bisa kembali beroperasi sepenuhnya.

Baca Juga: Libur Panjang di Akhir Oktober, Wagub Imbau Warga DKI Tak Keluar Kota

Load More