SuaraJakarta.id - Jumlah pasien COVID-19 yang sembuh setelah karantina di Rumah Lawan CoVID-19 (RLC) milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus bertambah.
Beroperasi sebagai tempat karantina sejak April 2020, di RLC Kota Tangsel kini tercatat ada 687 orang dikarantina dan 618 sudah sembuh.
Ada berbagai penanganan dan layanan yang diberikan kepada para pasien untuk sembuh dari penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini. Mulai dari asupan makanan bergizi, pembentukan mental hingga penanganan medis menggunakan obat-obatan. Salah satunya yakni obat klorokuin yang merupakan obat malaria.
Koordinator RLC Kota Tangsel, dr Suhara Manullang membenarkan penggunaan obat malaria ini. Menurutnya, obat itu tidak diberikan kepada semua pasien, namun tertentu saja.
Baca Juga: Didiagnosis Positif Covid-19, Ini 5 Langkah yang Wajib Anda Lakukan
"Tidak semua, hanya ada beberapa. Pertimbangan dari dokter spesialis yang memeriksa. Pemberian dosis klorokuin juga berlainan," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (21/10/2020) malam.
Dr Suhara Manullang menerangkan bahwa pemberian obat malaria klorokuin tergantung pada gejala-gejala yang berdampak pada organ dan dikhawatirkan terjadi perburukan.
"Harus diberikan satu terapi khusus. Gejalanya dmisalnya di paru-parunya sudah tampak gangguan karena sebaran virus," terang dr Suhara Manullang.
Menurutnya, pemberian obat malaria klorokuin itu sesuai rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia, atau WHO dan para ahli.
"Ini rekomendasi dari WHO dan beberapa ahli rekomendasikan obat malaria, klorokuin," ungkapnya.
Baca Juga: Bawa Ormas dan Duduki RS, Keluarga Jemput Paksa Pasien Corona di Cengkareng
Pasien positif COVID-19 yang menjalani perawatan dan karantina di RLC merupakan pasien dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) dan positif ringan.
Hingga saat ini, pasien yang dikarantian di RLC didominasi klaster keluarga, berdasarkan hasil tracing kontak yang ditularkan dari salah satu anggota keluarga mereka.
"Mayoritas OTG dan klaster keluarga. Ada satu anggota keluarga positif, orang tua kerja di luar rumah tertular, dan positif lalu menularkan ke anak dan anggota keluarga lainnya. Banyaknya begitu," papar dr Suhara Manullang.
Mantan kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel itu juga berharap, para penyintas COVID-19 yang sembuh dikarantina menjadi duta protokol kesehatan di masyarakat.
"Mereka menyampaikan protokol kesehatan ke masyarakat lainnya. Jika ada yang positif tidak perlu panik," pungkas dr Suhara Manullang.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Sembuh dari Tumor Otak, Gugun Gondrong Berniat Nikah Lagi
-
Sembuh dari Tumor Otak, Gugun Gondrong Ternyata Masih Rutin Berobat
-
Membebaskan Diri dari Rasa Sakit Hati di Buku 'Nanti Juga Sembuh Sendiri'
-
Ulasan Buku 'Nanti Juga Sembuh Sendiri', Merangkul Luka untuk Menyembuhkan
-
Upaya Menyembuhkan Luka Batin dalam Buku Terluka untuk Sembuh
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Penjelasan Polisi Soal Video Viral Penumpang Taksi Online Dikejar Begal di Menteng
-
DPRD Jakarta Minta Ancol Buat Ulang Skema Penataan Pedagang: Ada Ketidakadilan
-
Polisi Tangkap 4 Wanita Pencuri Perhiasan Milik Anak-anak di Mal Jakarta Barat
-
Aksi Unjuk Rasa Warga di Kapuk Muara Penjaringan Jakut Berakhir Ricuh
-
Kebakaran di Poncol Jaya Jaksel Diduga Akibat Korsleting dari Kamar Kos