Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 22 Oktober 2020 | 16:03 WIB
Korban gantung diri (ist)

SuaraJakarta.id - Seorang lelaki bernama Awan Suryadi (44) gantung diri di rumahnya di Perumahan PLN, Jalan Transformator Raya, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Diduga Suryadi stres karena sakit tak kunjung sembuh.

Jenazah Suryadi kini telah disemayamkan.

Informasi yang beredar, korban dikabarkan gantung diri karena divonis terinfeksi Covid-19. Namun itu dibantah pihak keluarga.

“Bukan karena Covid-19, harus diluruskan, dan ini privat keluarga kami,” kata salah satu keluarga korban, Daru (22/10/2020) di rumah duka.

Baca Juga: Hampir 300 Polisi Buru Cai Changpan, Berakhir Mengenaskan di Hutan Jasinga

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Jaticempaka, Bripka Lamberthes membenarkan bahwa korban tewas bukan karena motif Covid-19.

Ilustrasi gantung diri (Shutterstock)

Ada penyakit bawaan yang diderita korban Awan.

“Ada penyakit diabetes,” kata dia kepada SuaraJakarta.id saat dikonfirmasi.

Penyakit diabetes korban diperparah dengan luka bekas kecelakaan beberapa bulan lalu.
Luka di kali Awan pun tak kunjung sembuh hingga membuatnya frustrasi samapi mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh saudaranya. Pada Rabu (21/10/2020), keluarga korban hendak menengok keberadaan korban di rumahnya.

Baca Juga: Menyeramkan! Foto Tato Macan Cai Changpan, Napi Cina Tewas di Hutan Jasinga

Sekitar pukul 21.00 WIB keluarga melihat rumah dalam kondisi lampu mati.

“Setalah masuk rumah dan langsung menyalakan lampu, keluarga melihat korban sudah bergantung (meninggal dunia) di kusen pintu dapur. Jadi saat memutuskan gantung diri kondisi rumah itu sedang sepi hanya korban seorang, dia (korban) sudah satu bulan tinggal sendiri,” jelasnya.

Ilustrasi lokasi gantung diri. (BantenHits.com/Rifat Alhamidi)

Keluarga korban yang melihat kondisi Awan bergantung pun histeris. Mereka lalu mengabarkan peristiwa itu kepada perangkat RT/RW.

Ia menduga kabar korban terinfeksi Covid-19 dan memutuskan bunuh diri lantaran melihat petugas saat mengevakuasi. Sebab, saat itu petugas mengevakuasi jasad korban dengan standar protokol kesehatan.

“Jadi tidak benar memang kalau diisukan Covid,” tegasnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede, Iptu Supri menyampaikan bahwa hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam jasad korban.

“Tidak ada tanda-tanda penganiayaan atau sejenisnya,” ujar dia.

Di lokasi kejadian, penyidik hanya menyita sejumlah barang bukti dimana diduga sebagai alat untuk korban mengakhiri hidupnya. Di antaranya bangku plastik berwarna merah dan tali pelastik jenis tambang.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Load More