Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 22 Oktober 2020 | 17:17 WIB
Ridwan Kamil melakukan simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020). (Suara.com/Supriyadi)

Simulasi

Ridwan Kamil melakukan simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020)

Simulasi dilakukan untuk mengetahui hal detil pelaksanaan vaksin mulai dari waktu yang diperlukan hingga jumlah SDM yang diperlukan.

“Yang pasti untuk pemantauan pasca vaksin saja 30 menit. Pendaftaran dan lainnya sekitar 15 menit. Jadi sekitar 45 menitan untuk satu orang,” kata Ridwan Kamil di Puskesmas Tapos, Kamis (22/10/2020).

Baca Juga: Perlukah Vaksinasi Sebelum Liburan? Ini Kata Dokter

Simulasi vaksin ini diawali cuci tangan, mengecek surat-surat, dan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

Lalu mulai dilakukan penyuntikan dan setelah itu menunggu selama 30 menit.

"Setelah disuntik menunggu 30 menit di ruang yang sudah disediakan. Ini untuk mengetahui apakah ada reaksi atau tidak," kata Ridwan Kamil.

Ujicoba vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China di Bandung (Foto: Antara)

Ridwan Kamil juga ingin tahu berapa jumlah puskesmas yang diperlukan untuk proses pemberian vaksin di Depok.

Kata Ridwan Kamil, jika puskesmas di Depok tidak cukup, maka akan digunakan tempat lain seperti gedung serbaguna.

Baca Juga: Pengamanan Libur Panjang Maulid Nabi, 160 Ribu Aparat Keamanan Disiagakan

“Kami melaksanakan simulasi karena kami ingin tahu, pertama apakah jumlah puskesmas di Depok dan Jabar ini cukup, jangan-jangan tidak cukup. Kalau tempat penyaluran vaksin tidak cukup, akan ada alternatif misalnya gedung serbaguna, " kata pria yang akrab disapa Kang Emil.

Load More