Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 09:08 WIB
Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago geregetan saat berdebat dengan Rocky Gerung. (@irmasuryani_007)

SuaraJakarta.id - Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago geregetan saat berdebat dengan Rocky Gerung. Bahkan dari mulutnya sampai keluar kalimat "otaknya ada di dengkul". Kepada siapa kalimat itu diberikan?

Debat itu awalnya dari kritikan Rocky Gerung ke pemerintah yang dinilai Irma akan menjadi ancaman untuk diri Rocky Gerung sendiri jika itu dilakukan di er orde baru Presiden Soeharto.

Hal itu dia katakan pada diskusi yang berlangsung seru di program Mata Najwa, Rabu (22/10/2020) malam.

Rocky Gerung bisa hilang diculik, kata Irma.

Baca Juga: Kritik Jokowi, Rocky Gerung Bisa Hilang Kalau di Zaman Soeharto

Untungnya, Rocky Gerung mengkritik di era Presiden Jokowi.

"Rocky ini selalu berkomentar seakan-akan paling pinter dan paling bener sendiri. Tahu enggak? Kalau di zaman Soeharto, orang seperti Rocky Gerung ini udah hilang, udah enggak ada. Tapi di era Jokowi, Rocky mencaci maki Jokowi, Jokowi-nya santai-santai saja," ujar Irma.

Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago geregetan saat berdebat dengan Rocky Gerung. (@irmasuryani_007)

Irma mengatakan, Rocky Gerung merupakan pribadi yang acap merasa paling pintar sendiri. Itulah mengapa, kata Irma, Rocky bisa seenaknya berkata yang buruk terhadap pemerintah.

Kendati Irma merasa kelakuan Rocky Gerung sudah berlebihan, namun pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi tidak menindaknya, melainkan tetap memberi ruang baginya untuk bicara.

"Mengapa? Karena era demokrasi kita sekarang ini sudah kebablasan. Orang sudah merasa dirinya paling bener, paling pinter, dan paling bersih. Cobalah berkaca pada diri sendiri dulu," sambungnya.

Baca Juga: Pasangan Kakak-Adik di Sumenep Buang Bayi dan 4 Berita SuaraJogja Lainnya

Lebih jauh, Irma menanggapi komentar Rocky yang menganggap Jokowi represif selama menjabat di periode kedua.

Kata Irma, mantan Wali Kota Solo tersebut sama sekali tak represif. Sebab, masyarakat yang hendak berdemo berjilid-jilid saja diperbolehkan.

“Jangan pernah mengatakan Jokowi itu represif. Demo berjilid-jilid dan bertubi-tubi, emang dilarang? Enggak, malah difasilitasi kok. Tapi kalau orang udah melakukan ujaran kebencian dan memprovokasi seperti Rocky, saya pikir harusnya ditanggap nih dia,” tegas Irma.

Pada kesempatan tersebut, Rocky Gerung dan Irma Suryani memang acap melontarkan cibiran atau saling serang.

Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago

Menariknya, beberapa saat setelah Irma menyudahi kesempatannya bicara, Rocky mengatakan, bahwa dia tak mendengar apa yang telah disampaikan Irma. Sebab, semuanya dianggap omong kosong belaka.

“Saya hanya (mau) menanggapi pikiran, bukan bunyi-bunyian. Itu suara aja, pikirannya nggak ada. Jadi apa yang mau ditanggapi?” ucap Rocky dengan wajah datar.

Mendengar ucapan tersebut, Irma langsung bereaksi.

Sebaliknya, dia merasa, Rocky Gerung yang justru bicara ngalor-ngidul alias mengawang-awang dan sulit dipahami.

“Kalau yang namanya mamalia diajak bicara, pohon diajak bicara, kemudian bunga-bunga diajak bicara, itu baru enggak ada pikiran. Otaknya ada di dengkul, bukan di kepala,” kata Irma.

Load More